Wayang Merupakan Seni Pertunjukan Tradisional Dari Indonesia Yang Menjadi Salah Satu Warisan Budaya Paling Ikonik. Dengan akar yang dalam dalam sejarah dan budaya bangsa, wayang tidak hanya sekadar seni pertunjukan. Tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan identitas masyarakat Indonesia.
Dalam seni pertunjukan, para dalang memainkan karakter-karakter dalam cerita yang di ambil dari mitologi atau epik tradisional. Seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal yang menceritakan kisah pahlawan, dewa dan tokoh-tokoh legendaris lainnya. Dalang menggunakan boneka Wayang yang terbuat dari kulit atau kayu dan di proyeksikan ke layar dengan bantuan lampu. Dengan menggunakan suara, Gerakan dan ekspresi, dalang menghidupkan karakter-karakter tersebut. Sementara gamelan atau alat musik tradisional menyertai pertunjukan untuk menciptakan suasana yang khas.
Pertunjukan tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral, nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal kepada masyarakat. Melalui cerita-cerita yang di sampaikan dalam pertunjukan, penonton di ajak untuk merenungkan makna hidup dan memahami konflik antara kebaikan dan kejahatan. Hal ini juga dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
Selain itu, Wayang juga memiliki peran penting dalam mempertahankan dan melestarikan bahasa, musik, tari dan seni rupa tradisional Indonesia. Sebagai bagian dari kebudayaan yang hidup dan terus berkembang, seni tradisional terus mengalami inovasi dan adaptasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Dengan keunikan dan keindahannya, seni pertunjukan tradisional telah menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya Indonesia. Pertunjukan ini sering kali menjadi salah satu atraksi budaya yang tidak boleh di lewatkan saat mengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Karena seni pertunjukan tradisional menjadi ikon yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Masuk Dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Wayang sebagai seni edipeniadiluhung, tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan. Hal inilah yang membuat UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003. Tak hanya itu, wayang juga Masuk Dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang puppet theater pada tanggal 4 November 2008.
Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, yang di terbitkan pada tanggal 17 Desember 2018, Pemerintah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional (HWN). Keputusan ini di resmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di hadapan para perwakilan budayawan dan seniman di Istana Merdeka.
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), memaparkan bahwa penetapan Hari Wayang Nasional berasal dari usulan yang di ajukan oleh masyarakat dan ekosistem komunitas pewayangan Indonesia.
Penetapan Hari Wayang Nasional bukan hanya sekadar momen peringatan, tetapi juga merupakan puncak kesadaran, persatuan dan kecintaan masyarakat terhadap seni pertunjukan tradisional. Melalui berbagai kegiatan seperti pertunjukan, seminar, pameran dan workshop, masyarakat di ajak untuk lebih memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam seni pertunjukan tradisional serta upaya-upaya pelestariannya.
Dengan menjadi bagian dari warisan dunia, di harapkan seniman, dalang dan masyarakat juga berkontribusi untuk mengembangkan dan mengkaji pertunjukan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern. Serta menjadi sarana pembentukan jati diri dan karakter bangsa yang lebih kokoh.
Jenis Wayang Yang Terkenal Di Indonesia
Pada umumnya, masyarakat hanya mengetahui bahwa hanya ada wayang golek saja. Namun, ternyata seni pertunjukan tradisional ini memiliki beragam jenis dengan ciri khas dan keunikan tersendiri. Beberapa Jenis Wayang Yang Terkenal Di Indonesia antara lain wayang kulit, wayang golek, wayang klitik dan wayang orang. Yuk simak selanjutnya!
Wayang kulit adalah jenis wayang yang paling populer dan banyak di kenal di Indonesia. Dalam pertunjukan, para dalang memainkan boneka yang terbuat dari kulit yang di proyeksikan ke layar putih menggunakan lampu. Pertunjukan wayaang kulit biasanya di sertai dengan alunan gamelan dan di iringi oleh cerita-cerita epik seperti Ramayana atau Mahabharata.
Selain itu, ada juga wayang golek yang berasal dari Jawa Barat. Wayang golek menggunakan boneka-boneka yang terbuat dari kayu dan di operasikan dengan tangan oleh seorang dalang. Biasanya boneka golek di ukir hampir menyerupai manusia bahkan menggunakan busana sebagai daya tarik. Pertunjukan ini sering kali di sertai dengan petuah, humor dan interaksi antara dalang dan penonton. Golek mengandung banyak makna filosofis, baik dari segi pewarnaan, bentuk maupun dalam pertunjukannya. Di dalam pertunjukan, terdapat makna simbolik yang mewakili dua sifat manusia, yaitu baik dan jahat. Kedua karakter ini sering kali bertarung atau berinteraksi satu sama lain. Sehingga mencerminkan konflik antara kebaikan dan kejahatan yang ada dalam kehidupan manusia.
Wayang klitik adalah jenis yang berasal dari Jawa Tengah. Klitik memiliki ciri khas berupa boneka yang terbuat dari kayu tipis dan memiliki pegangan di bagian belakangnya. Pertunjukan klitik juga di sertai dengan cerita-cerita yang di ambil dari mitologi atau cerita-cerita lokal.
Terakhir, ada juga wayang orang yang merupakan pertunjukan seni yang menggunakan aktor manusia sebagai pengganti boneka. Pertunjukan waayang orang sering kali di sajikan dalam bentuk drama atau tari. Namun, ceritanya bisa berasal dari berbagai sumber, baik mitologi maupun cerita-cerita lokal.
Dua Kisah Epik Dari India Kuno Yang Di Adaptasi Ke Dalam Seni Pertunjukan
Salah satu cerita wayang yang paling terkenal adalah Mahabharata dan Ramayana, Dua Kisah Epik Dari India Kuno Yang Di Adaptasi Ke Dalam Seni Pertunjukan. Mahabharata menceritakan tentang konflik besar antara dua kelompok saudara, Pandawa dan Kurawa, yang berjuang untuk merebut takhta kerajaan Hastinapura. Kisah ini di penuhi dengan intrik politik, persaingan dan konflik moral yang kompleks.
Cerita Mahabharata dalam pertunjukan wayang memperlihatkan banyak tokoh yang memiliki peran yang vital. Seperti Yudhishthira yang bijaksana, Bhima yang kuat dan pemberani, Arjuna yang ulung dalam seni bela diri. Serta tokoh antagonis seperti Duryodhana yang licik dan Karna yang setia namun kesetiaannya di pertanyakan.
Di sisi lain, Ramayana mengisahkan kisah cinta dan petualangan Rama, seorang pangeran yang di usir dari kerajaannya dan berusaha untuk menyelamatkan istri tercintanya, Sita. Istrinya ini di culik oleh Ravana, raja iblis Lanka. Dalam perjalanan epik ini, Rama di bantu oleh sekutunya, termasuk saudara kandungnya, Laksmana dan monyet putih yang bijaksana, Hanuman.
Selain itu, cerita-cerita lokal dan mitos juga menjadi bagian integral dari seni di berbagai daerah di Indonesia. Contohnya, dalam budaya Jawa, cerita Gatotkaca. Cerita Gatot kaca adalah salah satu yang paling menarik dalam repertoar wayang, khususnya dalam wayaang kulit Jawa. Gatotkaca merupakan salah satu tokoh pahlawan yang berani dan kuat, sering kali menjadi sorotan dalam pertunjukan.
Gatotkaca adalah putra kedua dari Bima, salah satu Pandawa dalam Mahabharata dan Dewi Hidimbi, seorang rakshasi (makhluk dari alam gaib). Ia memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama ketika ia menggunakan kemampuannya untuk berubah menjadi raksasa berkepala raksasa dan sayap yang kuat. Keberaniannya dalam pertempuran dan kesetiaannya kepada Pandawa membuatnya menjadi salah satu pahlawan paling di hormati dalam Mahabharata. Kisahnya sering kali menjadi sumber inspirasi bagi para penonton pertunjukan Wayang.