Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Hingga Hilirisasi Menjadi Bahan Produk Kosmetik Kecantikan Hingga Pewarna Pakaian. Saat ini tentunya kita sendiri tahu perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu perkebunan dengan luasan lahan terbesar di Indonesia. Dengan penghasil devisa negara terbesar di bidang perkebunan dan menjadi salah satu penopang hidup bagi masyarakat dan banyak orang. Baik itu di bidang perkebunan tersebut maupun dalam profesi lain. Karena dengan adanya perkebunan kelapa sawit di pelosok negeri mengharuskan sumber daya manusia yang juga ikut terjun dalam segala bidang. Hal ini menjadi timbal balik bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat nasional.
Lantas bagaimana proses dalam dunia perkebunan sehingga menghasilkan produk dan bahan pangan yang saat ini dapat kita rasakan?. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak crude palm oil dan pko atau palm kernel oil. Crude palm oil atau CPO merupakan minyak mentah yang di hasilkan melalui daging buah dengan proses yang cukup pannajang. Proses yang sistematis mulai dari budidaya hingga pengolahan minyak mentah di pabrik perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. sedangkan PKO ataupun palm kernel oil merupakan proses lanjutan untuk dapat menghasilkan minyak dan berbagai macam turunan yang banyak. Dengan Proses Pengolahan tersebut akan menghasilkan setidkanya dua belas hasil turunan dan dari turunan kedua minyak tersebut akan menghasilkan lebih banyak turunan.
Sebagai contoh dari betapa bergunanya minyak nabati yang dapat di hasilkan dari kelapa sawit sangat banyak. Mulai dari sabun, minyak goreng, pewarna kain, kosmetik dan masih banyak lagi kegunaan dari hilirisasi minyak kelapa sawit. Maka dari itu pentingnya perkebunan kelapa sawit bagi kehidupan sehari-hari manusia yang membutuhkan barang dari bahan kelapa sawit tersebut. Selain Proses Pengolahan yang dapat di lakukan di pabrik ada juga proses untuk budidaya yang tidak kalah pentingnya untuk di ketahui.
Proses Pengolahan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
Proses Pengolahan Budidaya Tanaman Kelapa Sawitdi perkebunan mulai dari budidayanya sangat panjang. Para petani sawit harus mempersiapkan kebutuhan lahan yang luas untuk penanaman kelapa sawit. Selain untuk tanaman yang menghasilkan mereka juga harus mempersiapkan tanaman bibit untuk melakukan rotasi tanam ulang. Selain itu dalam proses tersebut membutuhkan setidaknya ribuan pohon ataupun bibit kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan pengolahan di suatu pabrik tersebut.
Prosses yang cukup panjang tersebut juga di alami oleh para petani sawit dalam melakukan perawatan dan panen sawit untuk sampai ke tahap pengolahan di pabrik CPO. Sawit yang di rawat perlu di pupuk setidaknya dua kali setahun atau dua kali rotasi dengan jenis pupuk yang banyak dan berbeda-beda setiap rotasi. Selain itu mereka juga harus melakukan perawatan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Baik itu organisme seperti binatang ataupun tumbuh-tumbuhan yang dapat mengganggu proses produksi kelapa sawit. Dengan begitu produksi tanaman kelapa sawit akan menghasilkan tonase yang besar dan tidak terhambat oleh organisme pengganggu.
Proses selanjutnya dari budidaya tanaman kelapa sawit yaitu pemanenan tandan buah segar atau TBS. Proses ini merupakan proses yang di lakukan setiap 2 minggu sekali setiap satu tanaman kelapa sawit. Karena perputaran dan kematangan dari buah kelapa sawit memerlukan waktu selama 2 minggu untuk dapat di panen melalui rotasi. Karena buah sawit membutuhkan waktu selama 6 bulan kemasakan dari beberapa buah yang di taksasi sedari masih bunga betina.
Pemanenan kelapa sawit memerlukan taksasi panen yang akurat dan tepat agar tenaga yang di keluarkan tidak berlebih dan tidak kurang. Jika pemanenan kelapa sawit di perusahaan sangat memerlukan taksasi tersebut, berbeda halnya dengan pemanenan kelapa sawit jika miliki sawit rakyat. Karena jangkauan dan luasan yang kecil milik sawit rakyat tidak mengharuskan mereka untuk panen setiap hari dan melakukan rotasi.
Proses Perawatan Dan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
Dalam Proses Perawatan Dan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit memerlukan banyak sekali sumber daya manusia dan material. Material yang di perlukan seperti alat berat hingga alat sederhana pertanian sampai dengan bahan material pupuk dan lainnya. Perawatan tersebut memrlukan para pekerja yang harus mengikuti standar operasional pekerjaan agar tidak menimbulkan kerugian. Kerugian yang di maksud mulai dari diri sendiri maupun bagi tanaman yang akan di lakukan perawatan.
Perawatan kelapa sawit di lakukan dengan tetap menjaga kebersihan lahan dari bebagai organisme pengganggu tanaman atau OPT. Selain itu perawatan pemupukan juga sangat di perlukan dengan melakukan pemupukan yang sesuai kaidah pemupukan. Ada juga perawatan prunning ataupun membersihkan pelepah dan buah yang telah busuk di pohon sawit untuk tetap menjaganya dari OPT dan penyakit.
Kelapa sawit merupakan tanaman yang juga membutuhkan curah hujan yang cukup tinggi di bandingkan tanamamn perkebunan lain. Maka dari itu perkebunan kelapa sawit tidak ada di budidayakan di area pulau jawa selain Banten. Dengan perawatan yang membutuhkan air yang cukup banyak tersebut bahkan pembibitan kelapa sawit tetap di lakukan penyiraman. Untuk menjaga pembibitan tetap segar dan tidak mengalami kekeringan dan pohon menjadi kerdil. Oleh sebab itu perawatan dari perkebunan kelapa sawit juga merupakan proses yang penting.
Proses Pengolahan CPO Di Pabrik Kelapa Sawit
Proses Pengolahan CPO Di Pabrik Kelapa Sawit di lakukan dengan proses yang juga cukup panjang. Pengolahan kelapa sawit dari mulai pemanenan hingga di olah harus dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Hal ini di lakukan untuk mencegah kualitas dari tandan buah segar atau TBS menurun. Buah yang terlalu lama di biarkan setelah di panen akan memiliki rendemen minyak yang buruk. Oleh karenanya buah atau tandan buah tersebut harus langsung di angkut ke pabrik pengolahan untuk di olah sebelum kadar ALB nya naik.
Selain itu buah yang rusak, terlalu matang, ataupun mentah juga dapat mempengaruhi kualitas dari rendemen minyak tersebut. Karena itu di perlukan standar operasional untuk pemanenan dan pengolahan buah kelapa sawit agar tidak terjadi kerugian. Masyarakat yang menjual buahnya ke pabrik juga seharusnya tahu akan hal ini walaupun belum di edukasi tentang hal tersebut. Hanya saja mereka tahu kalau saja buah sudah lebih dari satu hari maka pabrik tidak akan menerimanya. Karena kadar ALB yang telah tinggi dan buah telah menurun kualitasnya untuk di olah.
Pengolahan buah sawit menjadi CPO dimulai dari sortir buah untuk kemudian di angkut ke dalam tabung steam. Buah yang telah di masak di dalam tabung steam dengan waktu yang telah di tentukan kemudian di masukkan ke dalam pemisah buah dan tandan. Kemudia buah yang telah terpisah dari tandan buah tersebut akan di lanjutkan dengan proses pemerasan buah dan pemisahan kernel atau inti. Inti buah atau minyak PKO tersebut akan di teruskan dan di lanjutkan Proses Pengolahan.