Mengemudi dengan gaya agresif, seperti akselerasi mendadak dan pengereman kasar, tidak hanya meningkatkan konsumsi bahan bakar tetapi juga mempercepat keausan komponen kendaraan, seperti rem, ban, dan mesin. Oleh karena itu, Mengadopsi Gaya Berkendara Yang Halus Dan Terencana dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus mendukung efisiensi energi.
Setiap kali Anda menekan pedal gas secara tiba-tiba, mesin akan mengirimkan lebih banyak bahan bakar untuk memberikan dorongan tenaga. Hal ini mengakibatkan konsumsi BBM yang lebih tinggi. Sebaliknya, akselerasi yang halus dan perlahan memungkinkan mesin bekerja lebih efisien. Hindari menekan pedal gas secara berlebihan, terutama saat mulai bergerak dari posisi berhenti.
Menjaga momentum kendaraan adalah trik sederhana untuk menghemat BBM. Jika memungkinkan, biarkan kendaraan meluncur dengan kecepatan konstan tanpa akselerasi berlebihan. Misalnya, ketika mendekati lampu merah, lepaskan pedal gas secara perlahan daripada mengerem mendadak.
Pengereman kasar tidak hanya menguras energi kinetik kendaraan tetapi juga mengharuskan mesin bekerja lebih keras untuk memulihkan kecepatan. Rencanakan pengereman Anda dari jauh dengan membaca situasi lalu lintas di depan. Cara ini membantu menghindari kebutuhan pengereman mendadak.
Mengemudi pada kecepatan konstan adalah salah satu cara terbaik untuk menghemat BBM. Gunakan fitur cruise control jika tersedia, terutama di jalan bebas hambatan. Fitur ini menjaga akselerasi tetap stabil, mengurangi pemborosan bahan bakar yang di sebabkan oleh perubahan kecepatan yang sering.
Dengan menghindari kebiasaan akselerasi mendadak dan pengereman kasar, Anda tidak hanya dapat menghemat bahan bakar hingga 20% tetapi juga memperpanjang usia kendaraan. Gaya berkendara yang halus mencerminkan kedewasaan pengemudi dalam menghadapi tantangan jalan, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Mematikan Mesin Kendaraan Saat tidak Digunakan
Salah satu cara paling sederhana untuk menghemat bahan bakar adalah Mematikan Mesin Kendaraan Saat tidak Digunakan dalam waktu yang cukup lama. Mesin yang tetap menyala saat kendaraan berhenti, seperti di lampu merah atau saat parkir, mengonsumsi bahan bakar secara sia-sia. Selain menghemat BBM, tindakan ini juga membantu mengurangi emisi karbon yang di hasilkan kendaraan.
Jika Anda berhenti lebih dari 30 detik, seperti di antrian panjang atau ketika menunggu seseorang, mematikan mesin akan lebih hemat daripada membiarkannya tetap menyala. Hal ini berlaku terutama untuk kendaraan dengan teknologi mesin konvensional.
Banyak kendaraan modern saat ini di lengkapi dengan fitur start-stop otomatis yang secara otomatis mematikan mesin ketika kendaraan berhenti dan menyalakannya kembali saat pedal gas di injak. Fitur ini di rancang untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar di situasi lalu lintas yang sering berhenti. Jika kendaraan Anda memiliki fitur ini, pastikan untuk mengaktifkannya agar konsumsi BBM lebih efisien.
Idling, atau membiarkan mesin menyala tanpa bergerak, adalah salah satu penyebab utama pemborosan bahan bakar. Misalnya, saat menunggu di tempat parkir atau di tepi jalan, matikan mesin untuk mengurangi penggunaan BBM dan emisi gas buang.
Untuk kendaraan diesel, mematikan dan menyalakan mesin lebih sering mungkin sedikit berbeda. Pastikan untuk menunggu beberapa saat sebelum mematikan mesin setelah perjalanan jauh, terutama jika mesin dalam kondisi panas. Ini membantu melindungi komponen seperti turbocharger dari kerusakan akibat pendinginan yang tiba-tiba. Itulah beberapa dari Trik Hemat.