Saudi Dan Israel Yang Di Mana Negara Arab Saudi Kembali Untuk Menyampaikan Sebuah Penegasan Bahwa Tidak Ada Hubungan Diplomatik. Yang di mana sudah terjalin pada Israel tanpa adanya negara Palestina yang sudah merdeka dan harus di akui. Untuk penegasan ini sudah di sampaikan oleh Riyadh kepada negara Amerika Serikat (AS) yang sudah menjadi sebuah penengah di dalam upaya normalisasi Arab Saudi dengan Israel.
Perang yang sudah terjadi di Gaza harus bisa di akhiri serta adanya jalan yang sudah jelas, kredibel, dan terkait adanya waktu untuk menuju pembentukan suatu negara Palestina. Bahwa keterangan ini juga harus bisa di perkuat oleh pernyataan yang resmi dari Kementrian Luar Negeri Saudi. Negeri Raja Salman ini sudah kembali untuk menebalkan suatu komitmennya bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik mengenai Saudi Dan Israel tanpa adanya pembentukan suatu negara Palestina merdeka.
Yang sudah di lansir oleh Al Arabiya serta AFP, pada hari Rabu (07/02/2024), di Kementerian Luar Negeri Saudi dengan jelas untuk menegaskan kepada Washington. Pada pekan ini, bahwa negara Palestina yang sudah merdeka harus bisa di akui berdasarkan dengan adanya garis perbatasan pada tahun 1967 silam. Yang di mana hal tersebut dengan Yerusalem Timur karena sebagai ibu kotanya.
Bukan hanya itu saja, Riyadh juga menegaskan suatu hubungan dengan diplomatik tidak akan bisa terjalin hingga adanya “agresi” militer Israel. Yang terdapat di sebuah Jalur Gaza yang di hentikan serta pasukan penduduk Israel sudah di tarik mundur di sebuah daerah kantong Palestina tersebut. Maka dari itu Saudi Dan Israel bertemu supaya arab bisa menyampaikan hal ini agar negara Palestina bisa di akui atas kemerdekaannya. Maka dari itu anda harus bisa simak pembahasan dari kami di bawah ini supaya bisa paham mengenai hal tersebut.
Kementerian Luar Negeri Sudah Menyatakan Tentang Terkaitnya Diskusi Antara Kerajaan Arab Saudi Dan Amerika Serikat Untuk Saudi Dan Israel
“Di Kementerian Luar Negeri Sudah Menyatakan Tentang Terkaitnya Diskusi Antara Kerajaan Arab Saudi Dan Amerika Serikat Untuk Saudi Dan Israel. Supaya bisa mengingat apa yang sudah di sampaikan oleh juru bicara keamanan nasional AS. Yang di mana Kementerian Luar Negeri sudah menegaskan bahwa suatu posisi di Kerajaan Arab Saudi selalu teguh untuk masalah terkaitnya negara Palestina. Hal yang terpenting saudara-saudara di negara Palestina harus bisa mendapatkan suatu hak-hak mereka yang sudah sah,” ujar Kementerian tersebut.
“Sebuah kerajaan yang sudah mengkomunikasikan suatu posisi teguh nya kepada pemerintah AS bahwa ia tidak ada hubungan diplomatik oleh Israel. Terkecuali negara Palestina yang sudah merdeka dan di akui berdasarkan dengan adanya perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur yang sebagai ibu kotanya,” ujar pernyataan tersebut. Kemungkinan semua orang ingin melihat Palestina merdeka dan juga mendapatkan hak-haknya. Dan jika suatu agresi Israel di sebuah Jalur Gaza di hentikan. Dan ketika semua pasukan pendudukan Israel mau di tarik mundur dari sebuah Jalur Gaza.
Suatu penegasan terbaru Saudi ini sudah di sampaikan setelah adanya juru bicara keamanan di nasional Gedung Putih AS John Kirby. Pada saat berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, ia mengatakan bahwa ada perundingan normalisasi Saudi-Israel yang “sedang berlangsung”. Sehingga Washington sudah “menerima sebuah tanggapan positif yang di mana dari kedua belah pihak bahwa mereka akan bersedia untuk melanjutkan diskusi tersebut”.
Sejak adanya perang di Gaza pecah, negara Arab Saudi terus untuk menyiarkan suatu penentangannya kepada aksi militer Israel. Yang di mana harus bisa membuat bergerak menjuku ke solusi dua negara. Ketika ingin mencapai suatu normalisasi dengan negara Arab Saudi. Serta ingin mendapatkan suatu dukungan dari Riyadh dari sebuah sisi keamanan yang berada di Gaza.
Dewan Keamanan PBB Yang Belum Mau Mengakui Negara Palestina
“Di kerajaan sudah mengulangi untuk kembali ke suaranya dengan anggota-anggota yang tetap pada Dewan Keamanan PBB Yang Belum Mau Mengakui Negara Palestina. Supaya bisa mempercepat suatu pengakuan kepada negara Palestina berdasarkan dengan adanya perbatasan di tahun 1967. Yang di mana dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Sehingga rakyat yang berada di Palestina harus bisa mendapatkan hak-hak mereka yang sudah sah. Agar perdamaian bisa menyeluruh dan adil untuk tercapai bagi semuanya,” ujar Kementrian di Saudi.
Kini saudi sudah menjadi rumah untuk para situs-situs tersuci dalam sebuah ajaran Islam, tidak pernah untuk mengakui Israel serta tidak bergabung dengan suatu perjanjian. Yang di mana perjanjian ini pada Abraham di tahun 2020 yang sudah di mediasi oleh AS. Berbagai negara Teluk, yang seperti Bahrain, Uni Emirat Arab. Dan ada Maroko, yang sudah menjalani suatu hubungan diplomatik resmi bersama Israel. Bahwa negara itulah yang tidak boleh menginjak negara Saudi karena sudah bekerja sama dengan Israel secara resmi.
Bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sudah menghabiskan sebagian besar. Pada tahun lalu karena mendorong sebuah kesepakatan potensial yang sangat bersejarah. Yang di mana Arab Saudi sudah mengakui Israel, sebagai adanya imbalan atas suatu jaminan pertahanan AS. Serta bantuan untuk mendirikan program nuklir sipil. Pada saat ini sudah ada 500.000 warga Israel yang sudah tinggal di sebuah permukiman ilegal khusus penduduk Yahudi di suatu Tepi Barat. Untuk wilayah Palestina sudah berada di bawah pendudukan.
Sebuah pernyataan terbaru dari Saudi ini sudah di rilis setelah adanya Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken yang sudah berkunjung ke Riyadh. Serta bertemu dengan seorang putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Yang di mana sudah menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi.
Situasi Kemanusiaan Pada Jalur Gaza Agar Bisa Mencegah Suatu Penyebaran Konflik
Pertemuan ini di laporkan karena membahas sejumlah isu, termasuk persoalan Situasi Kemanusiaan Pada Jalur Gaza Agar Bisa Mencegah Suatu Penyebaran Konflik di daerah Timur Tengah. Jadi anda harus bisa memahami tentang pertemuan Saudi dengan Israel. Hal ini bukan karena ingin bekerja sama, namun untuk membahas perdamaian tersebut. Ya memang banyak masyarakat yang mengira bahwa Arab Saudi sudah bekerja sama dengan Israel. Namun hal tersebut adalah sebuah isu yang hoaks.
Saat sedang berbicara dengan wartawan di Doha, Qatar, Blinken agar bisa mengungkapkan suatu pembicaraan di Riyadh. MBS “sudah menegaskan untuk kembali minat atas kuat Arab Saudi untuk mengupayakan” suatu normalisasi dengan Israel. Maka dari itu pentingnya anda untuk simak pembahasan dari kami agar anda bisa tahu apa yang di lakukan Arab Saudi dengan Israel.
“Tetapi dia juga sudah memperjelas apa yang sudah dia katakan kepada saya sebelumnya. Yakni jika mau mewujudkan hal itu, akan membutuhkan dua hal. Pada hal ini seperti berakhirnya suatu konflik dengan Gaza. Dan jalur yang sudah jelas dan kredibel dalam suatu jangka untuk menuju pembentukan negara Palestina,” ujar Blinken. Memang hal itu harus bisa di lakukan agar saudara-saudara kita yang berada di Gaza. Bisa beraktivitas dengan aman serta tidak ada lagi konflik yang terjadi.
Penting anda ketahui bahwa pernyataan yang sudah di lakukan Arab Saudi akan menuntut. Agresi Israel yang ada di Jalur Gaza akan di hentikan. Dan untuk semua pasukan pendudukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza. Dan untuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Pada saat ini sedang melakukan suatu tur regional untuk membahas tentang situasi yang ada di Gaza bersama sekutunya. Ia sudah tiba di Israel, pada hari rabu, setelah ia mengunjungi Mesir dan juga Qatar. Itulah pembahasan dari kami mengenai Saudi Dan Israel.