Grand Prix Bahrain, Analisis Ferarri Terhadap RedBull Setelah FP3

Grand Prix Bahrain, Analisis Ferarri Terhadap RedBull Setelah FP3

Grand Prix Bahrain, Analisis Ferarri Terhadap RedBull Setelah FP3

Grand Prix Bahrain, Analisis Ferarri Terhadap RedBull Setelah FP3
Grand Prix Bahrain, Analisis Ferarri Terhadap RedBull Setelah FP3

Grand Prix Bahrain Lagi Lagi Menjadi Tempat Pertama Bagi Mobil Balap Yang Masih Fresh Keluar Dari Markas Yang Mencicipi Lintasan. Balapan yang akan di laksanakan kali ini menjadi penanda dua dekade Bahrain menjadi tuan rumah. Selama menjadi tuan rumah balapan jet darat ini, Bahrain menjadi Grand Prix yang di tunggu tunggu. Karena di sirkuit ini mobil yang masih segar keluar dari markas seperti hewan liar yang di lepas ke alam bebas. Terlihat dari rangkaian test pra musim yang telah di laksanakan. Hampir keseluruhan tim dan pembalap mengeluarkan serta mendorong batas batas potensi yang ada di mobil penantang musim mereka. Yang mana sirkuit Sakhir ini telah masuk kedalam kalender Formula 1 sejak tahun 2004. Serta, telah menjadi pilihan sirkuit untuk membuka musim selama enam kali berturut turut dalam sejarah balapan ini. Awal tahun sirkuit ini masuk di kalender Formula 1, balapan di laksanakan pada waktu siang hari.

Dan karena hal tersebut, pada musim 2005 balapan ini di nobatkan sebagai salah satu balapan dengan suhu tertinggi yang pernah di gelar F1. Meskipun begitu, popularitas yang di berikan oleh sirkuit ini dianggap cukup baik. Mengingat kondisi serta tata letak sirkuit yang dapat di katakan biasa saja bahkan tidak spektakuler. Namun dengan layout sirkuit yang dapat menghadirkan tontonan yang menarik dari aksi salip menyalip dari pembalap. Menjadikan kehadiran sirkuit ini pada kalender Formula 1 cukup di nanti nanti.

Di tambah dengan zona DRS yang menyajikan pertarugan yang dapat di katakan berdurasi cukup lama. Dan pertempuran ini terjadi baik pada pertempuran posisi papan atas maupun tengah klasemen balapan. Momen yang membekas bagi para penggemar tentang sirkuit ini yaitu ketika Hamilton yang berduel dengan rekan setimnya Rosberg pada tahun 2014. Serta bagaimana mengerikannya kecelakan yang di alami oleh Grosjean pada awal musim 2020.

Dominasi Serta Analisis Ferarri Terhadap RedBull Menjelang Grand Prix Bahrain

Sirkuit Sakhir dengan panjang trek 5,412 kilometer serta memiliki 15 tikungan yang akan di sajikan pada gelaran GP Bahrain 2024. Serta total jarak yang di tempuh pembalap pada race weekend nanti ialah 308,238 kilometer dengan total 57 putaran. Perkiraan cuaca langit cerah akan terjadi selama akhir pekan, dengan perkiraan suhu udara berada pada 17 derajat celcius pada malam hari. Tentu akan memberikan sajian apik ketika balapan ini berlangsung sebagai pembuka musim. Terlihat selama sesi test pra musim, rival RedBull musim lalu di sebut sebagai yang tercepat selama dua hari sesi test tersebut. Yang mana hal ini mungkin menandakan bahwa SF-24 menjadi mobil penantang gelar pada musim ini.

Dominasi Serta Analisis Ferarri Terhadap RedBull Menjelang Grand Prix Bahrain di lontarkan oleh Leclerc. Pembalap Monaco ini mengatakan rivalnya tersebut terlihat tidak mampu memberikan performa terbaik selama sesi test pra musim. Alih alih seperti tim lain, RedBull lebih memfokuskan sebagian besar waktu mereka pada sesi latihan sprint race. Memang, RB20 menunjukkan kecepatannya yang cukup mengesankan selama beberapa hari free practice. Meskipun Ferarri dalam hal ini memiliki pemberitaan yang cukup baik mengenai performa SF-24 mereka. Yang mana hal ini terlihat mulai dari sesi test pra musim hingga latihan simulasi balapan. Hasil yang mereka raih cukup mengesankan terutama oleh rekan setim Leclerc, Sainz, pada hari kedua sesi free practice.

Namun begitu, pembalap Monaco ini terlihat berhati hati dalam membaca serta bertindak tentang perfoma RB20 yang tidak semenakutkan itu. Ferarri sendiri memberikan hasil analisis terhadap performa RB20 yang menunjukkan bahwa RedBull memilih tidak memperlihatkan kemampuannya. Pernyataan dari analisis tersebut memberikan gambaran dan petunjuk bagi tim lain dan penggemar. Bahwa sebenarnya mereka, RedBull, pada dasarnya dapat melakukan dan meraih apa saja dengan mobil RB20 penantang musim mereka.

P3 Verstappen Di FP3 GP Bahrain

Sainz, rekan setim Charles Leclerc mencatatkan waktu paling cepat selama sesi latihan bebas hari ketiga. Perolehan waktu yang berhasil di catat Sainz menggungguli Fernando Alonso dengan AMR24 dan Verstappern dengan RB20. Rangkaian putaran pamungkas yang di lakukan oleh pembalap menjelang sepuluh menit terakhir sesi latihan bebas. Yang mana pada waktu hot-lap ini menciptakan dinamika baru ketika duo RedBull naik di papan teratas catatan waktu sementara. Setelah sebelumnya Alonso yang memuncaki klasemen waktu yang di rebut oleh duo RedBull tersebut. Kemudian, pembalap Spanyol Aston Martin ini kembali berada di posisi puncak dengan catatan waktu lebih cepat dari 1:31,062 milik Verstappen sebelumnya.

Namun, bukan hot-lap namanya jika tidak menghadirkan kesan panas yang menggugah ketika suatu sesi berlangsun. Tepat sebelum sesi ini selesai, pembalap Ferarri yang berkebangsaan sama dengan Alonso berhasil mengganti posisi puncaknya. Sainz, tercatat di papan waktu dengan selisih 0,141 detik lebih cepat dari pembalap Aston Martin tersebut. Hal ini menjadikan catatan pada papan waktu yaitu P1 bagi Sainz, P2 untuk Alonso, serta P3 Verstappen Di FP3 GP Bahrain.

Terlihat bahwa kondisi yang tidak representatif dari lintasan jika di lakukan perbandingan dengan apa yang di harapkan pada sesi kualifikasi. Yang menyebabkan hal seperti perolehan catatan waktu pada sesi latihan bebas tidak akan berpengaruh besar terhadap nilai yang akan di dapat pada kualifikasi maupun balapan pada akhir pekan. Namun, biarpun seperti itu tetap saja sesi latihan bebas dapat memberikan tim informasi tentang waktu tempuh bagi mobil penantang mereka. Terlebih beberapa tim masih memanfaatkan sesi latihan bebas ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki mobil. Yang kemudian dapat memberikan pembalap mereka sebuah mobil yang mampu mencatat waktu pada sesi penting seperti kualifikasi. Serta pada sesi balapan akhir pekan, yang tentu saja informasi sekecil apapun yang berguna bagi peningkatan performa mobil akan di gunakan.

Suhu Trek Yang Tinggi

Suhu Trek Yang Tinggi tercatat hingga 34 derajat celcius pada awal sesi FP3 membuat sesi tersebut harus di hentikan pada awal sesi. Yang mana hal ini membuat pembalap menunggu beberapa saat sebelum sesi ini kembali berlangsung. Terlihat mobil W15 milik Mercedes menjadi mobil pembuka dan berhasil memberikan beberapa putaran serta jarak tempuh bagi tim tersebut. Penggunaan ban lunaknya menjadi tolak ukur bagi pembalap lain yang menggunakan kompon yang sama. Hamilton pada saat sesi ini terlihat cukup menguasai setiap tikungan di trek pada awal fase sesi. Sesi Hamilton ini terjadi selama beberapa saat setelah duo SF-24, Leclerc dan Sainz turun ke trek saat penurunan suhu lintasan telah terjadi.

Lima belas menit telah berlalu pada awal fase sesi FP3, beberap pembalap terlihat turun kembali menjajal trek Sakhir ini. Semakin banyak pembalap yang turun di lintasa, tentu aksi tersebut memberikan efek waktu yang kian menurun. Hal ini di akibatkan dengan semakin banyak aksi dari pembalap yang mengejar catatan waktu tercepat pada sesi ini. Di tengah aksi panas dengan ban lunak ini, muncul duo RedBull yang turun di lintasan dengan meraih catatan waktu yang lebih cepat menggunakan ban keras.

Aksi yang seru dan menegangkan ini terus terjadi hingga sesi FP3 berakhir dengan Sainz meraih catatan waktu tercepat. Yang mana di ikuti oleh Alonso serta Max pada FP3 menjelang kualifikasi dan Grand Prix Bahrain.