Geng Yakuza Organisasi Kriminal Terorganisir Di Dunia

Geng Yakuza Organisasi Kriminal Terorganisir Di Dunia

Geng Yakuza Organisasi Kriminal Terorganisir Di Dunia

Geng Yakuza Organisasi Kriminal Terorganisir Di Dunia
Geng Yakuza Organisasi Kriminal Terorganisir Di Dunia

Geng Yakuza Menjadi Kelompok Kriminal Terorganisir Terbesar Yang Berasal Dari Jepang Dan Mempunyai Pengaruh Di Dalam Pemerintahan Jepang. Kelompok ini sendiri ialah sebuah kelompok serta sindikat kriminal yang terstruktur dari Jepang. Masyarakat jepang pada umumnya mengenal organisasi ini sebagai kriminal di karenakan tindak tanduknya terhadap masyarakat. Serta organisasi telah menyisipkan anggotanya di pemerintahan Jepang serta perusahaan besar. Pada kelompok yakuza sendiri memiliki hierarki, posisi pertama yaitu oyabun (b0s) adalah pemimpin teratas pada kelompok yakuza. Kumicho ialah kepala klan, kumicho sendiri mengatur sub-grup yang terdapat di dalam sindikat kriminal ini, serta mempunyai wiiayah yang sudah mereka kuasai. Selanjutnya Wakagashira atau wakil pemimpin klan, bertugas sebagai bawahan langsung dari kumicho. Shateigashira atau wakil pimpinan divisi, posisi ini bertugas menjadi pimpinan divisi, yang maksudnya memimpin unit-unit yang ada di dalam yakuza. Shinggiin atau penasihat, jabatan ini bertugas memberikan saran dan nasihat kepada pemimpin yang ada di yakuza.

Setelahnya Kobun atau anggota, pada status ini para kobun hanya bertugas mematuhi segala perintah dari para pemimpin di dalam tubuh yakuza. Asal muasal nama yakuza terbentuk, berawal dari permainan kartu oichokabu, dari gabungan nomor “893” atau jika di artikan (yattsu, ku, san). Pada permainan kartu tersebut, angka 893 jika di hasilkan dari 8+9+3=20 yang menjadi 20 poin sama dengan 0. Yang berarti angka tersebut menjadi tidak berarti atau tidak mempunyai poin. Dari pemaparan yang sudah di jelaskan bahwasannya secara langsung makna kata “yakuza” yaitu tidak berguna. Selanjutnya masyarakat jepang memberikan kata-kata terhadap orang-orang yang tidak berguna atau penjudi. Pada dasarnya para penjudi di jepang di anggap sebagai sampah masyarakat atau orang yang tidak berguna. Maka dari itu kata yakuza di pakai sampai sekarang, yang di mana pada sekarang yakuza telah berkembang menjadi organisasi kriminal terbesar di dunia.

Sejarah Awal Terbentuknya Geng Yakuza

Sindikat ini sudah terbentuk semenjak zaman periode edo, pada zaman tersebut jepang mempunyai kasta sosial, salah satunya yaitu tekiya. Kasta sosial ini merupakan kelompok sosial kelas terbawah di Jepang pada zaman itu. Selanjutnya para kasta terbawah tersebut mulai mendirikan sebuah organisasi dan setelahnya menjadi Sejarah Awal Terbentuknya Geng Yakuza. Setelahnya organisasi ini berfokus pada bidang administrasi yang berhubungan dengan perdagangan. Di samping berfokus di bidang administrasi saja, organisasi ini juga mempunyai tugas, memberikan pembagian alokasi kios serta perlindungan kepada pedagang.

Pada zaman edo, tekiya telah di sahkan secara resmi oleh pemerintah di zaman edo. Di zaman itu, posisi oyabun di tugaskan menjadi pengawas. Jabatan oyabun sendiri sudah mempunyai kedudukan yang hampir setara dengan “samurai”. Selanjunya oyabun sudah secara resmi di perbolehkan mempunyai nama keluarga serta mempunyai dua bilah pedang. Pada saat zaman edo, terdapat kelompok selain “tekiya” yang bernama bokuto.

Bokuto juga merupakan bagian dari yakuza juga, akan tetapi bokuto hanyalah sekelompok orang yang gemar bermain “judi” berbeda dengan tekiya. Dalam kasta sosial Jepang pada zaman edo posisi bokuto berada di kelas terbawah, di bawah tekiya. Di karenakan pada zaman tersebut perjudian merupakan tindakan yang menjijikan bagi masyarakat Jepang dan tentunya ilegal. Mereka beroperasi di kuil-kuil terbengkalai pada pinggiran kota. Organisasi bokuto selain gemar berjudi mereka juga bekerja sebagai rentenir. Kelompok ini sering memeras para pembeli pada pasar lokal untuk membeli barang palsu mereka.

Hierarki Pada Sindikat Kriminal Yakuza

Hierarki Pada Sindikat Kriminal Yakuza memiliki susunan di kelompok mereka, yang susunan tersebut membuat yakuza menjadi organisasi yang terorganisir. Pada posisi pertama ialah oyabun yang berperan sebagai pemimpin tertinggi dalam organisasi ini. Selanjutnya urutan kedua terdapat kobun, dimana pada posisi para kobun harus menyatakan sumpah setianya kepada oyabun. Pada kedua posisi tersebut terdapat hak serta kewajiban yang harus di jalankan. Hak serta kewajiban tersebut di sebut dengan kode “jingi”, yaitu mempunyai rasa hormat serta kesetiaan merupakan prinsip hidup yang wajib di jalankan. Pada organisasi ini mempunyai sistem kekeluargaan seperti kata “oyabun” ialah ayah angkat serta kata “kobun” ialah anak angkat. Para kobun mempunyai para ayah, kakak/abang serta adik yang saling melindungi.

Umumnya di sindikat ini para anggotanya ialah berkelamin laki-laki, para wanita hanya sedikit mempunyai peran di organisasi ini. Seandainya ada terdapat wanita, maka tak lain merupakan istri dari oyabun. Para kobun memanggil mereka dengan sebutan “ane-san” berarti kakak perempuan. Terdapat sebuah peristiwa pada yakuza, bahwasannya ada seorang pemimpin perempuan di organisasi ini, Berawal di sekitar tahun 1980-an, saat Kazuo Taoka, ia merupakan bos dari klan Yamaguchi-Gumi yang ketiga. Selanjutnya posisi ia di ambil alih oleh istrinya, yang bernama Fumiko, hanya pada tempo yang singkat.

Budaya Dalam Organisasi Yakuza

Sebelum memasuki yakuza para calon anggota harus mengikuti Budaya Dalam Organisasi Yakuza. Tradisi pertama yang harus di ikuti ialah berbagi sake, yang di mana pada kebiasaan ini mempunyai tujuan tertentu. Ialah para anggota resmi yang telah meminum sake telah menjadi anggota keluarga di yakuza, serta menjadi sumpah setia kepada oyabun. Selanjutnya terdapat budaya pemotongan jari atau yubitsume, merupakan proses melakukan pemotongan jari serta di serahkan kepada oyabun. Sebagai bentuk penebusan dosa yang telah di lakukan para kobun terhadap oyabun. Di pelanggaran pertamanya seorang anggota wajib melakukan pemotongan di ujung jari kelingking tangan kirinya. Selanjutnya jari yang sudah terpotong di serahkan kepada oyabun.

Sejarah dari budaya ini berawal dari cara para samurai memegang pedang, pada umumnya jari kelingking, jari manis serta jari tengah berfungsi untuk mengcengkram pedang dengan kuat. Pada ibu jari serta kelingking berfungsi untuk memegang pedang secara longgar, akibat dari pemotongan jari membuat melemahnya mengcengkeram pedang. Akibat dari terpotongnya semua jari tersebut, membuat mereka harus bergantung pada anggota kelompok lainnya untuk perlindungan. Selanjutnya yang terakhir budaya “tato”, budaya ini merupakan suatu harga diri di organisasi yakuza. Tato bukan sebagai ajang pamer, akan tetapi setiap tato mempunyai makna tersendiri bagi para yakuza. Penempatan tato hanya berada pada bagian badan yang tertutupi oleh pakaian dan tidak berada pada anggota tubuh seperti tangan serta muka. Yang di mana pada zaman sekarang tujuan mentato pada bagian tersembunyi untuk menghindari penangkapan dari polisi jepang.

Klan Berpengaruh Di Organisasi Yakuza

Pada posisi terdapat klan yang bernama Yamaguchi-gumi, mempunyai anggota sebanyak 8.200 di tahun 2020 dan tersebar di seluruh jepang. Markas utama dari klan ini terletak di Kobe. Selanjutnya klan ini di perkirakan mempunyai keterlibatan pada sebagian tindak kriminal yang terjadi di Amerika Serikat serta beberapa negara Asia. Pemimpin tertinggi dari klan ini ialah Shinobu Tsukasa, dan juga mempunyai nama lain Kenichi Shinoda. Keberhasilan klan yamaguchi membuatnya menjadi salah satu Klan Berpengaruh Di Organisasi Yakuza. Kedua terdapat Sumiyoshi-Kai mempunyai anggota sebanyak 4.200. Berbeda dengan klan yamaguchi klan sumiyoshi-kai merupakan sebuah federasi, mempunyai hierarki yang tetap sama, serta memiliki rantai komando yang lebih lunak. Ketiga yaitu inagawa-kai di perkirakan mempunyai anggota sebanyak 3.300 anggota. Tersebar di Tokyo sampai Yokohama serta memperluas kegiatannya sampai di luar negeri dan merupakan salah satu klan berpengaruh dari Geng Yakuza.