Kemenangan Perdana Verstappen Di Musim 2024

Kemenangan Perdana Verstappen Di Musim 2024

Kemenangan Perdana Verstappen Di Musim 2024

Kemenangan Perdana Verstappen Di Musim 2024
Kemenangan Perdana Verstappen Di Musim 2024

Kemenangan Perdana Bagi Musim Ini Di Berikan Oleh Max Verstappen Kepada RedBull Di Sirkuit Sakhir Grand Prix Formula 1 Bahrain. Max meraih kemenangan dengan cara yang spektakuler dari rekan setimnya, Checo, yang berada di P2. Gap atau selisih jarak waktu finish yang di selesaikan antara Max dan Checo yaitu 22,4 detik selisih. Meskipun kemenangan yang luar biasa di berikan oleh duo RedBull ini. Namun nyatatanya, tidak ada yang dapat menghentikan kombinasi perpaduan antara Max dengan mobil RedBull RB20. Terbukti ketika awal balapan, sang juara dunia tiga kali tersebut terlihat tidak ada saingan yang di hadapinya. Persaingan yang di hadapi oleh Max yaitu ketika ia harus berduel dengan Leclerc dengan SF-24 yang berhasil memimpin balapan ketika melewati tikungan pertama. Perlawanan yang di berikan oleh pembalap Ferarri tersebut pada awal putaran tidak membuat mental sang juara dunia gentar. Max berhasil bertahan dengan mengamankan racing line serta jarak yang terjaga dengan mobil Ferarri.

Pembalap Ferarri asal Monaco tersebut mungkin memiliki harapan terhadap bantuan DRS yang telah di lakukan revisi. Namun ketika putaran kedua telah di jalani serta sistem DRS telah di aktifkan. Max terlihat sudah melesat cukup jauh dengan jarak kurang lebih 1 detik. Hal ini tentu di lakukan Max untuk memberi “ruang” lebih bagi pembalap di belakangnya. Serta sekaligus mengamankan posisi puncaknya di lintasan.

Terlihat jelas bahwa ruang yang di berikan oleh sang juara dunia tiga kali tersebut di gunakan dengan baik oleh Russell dan Leclerc. Pertarungan memperbutkan posisi kedua oleh Mercedes dan Ferarri tersebut sukses memberikan kesempatan lebih bagi Max. Sebab, setelah pertarungan perebutan P2 tersebut di menangkan oleh Russell pada putaran ke empat, Max kembali melakukan perpanjangan waktu menjadi tiga detik. Hal ini di lakukan Max karena tentu saja untuk mempertahankan posisi puncak, serta memberikan “ruang” lagi kepada pembalap Inggris tersebut.

Konsistensi Serta Manajemen Ban Memberikan Kemenangan Perdana

Dapat di lihat pada balapan pembuka musim ini, performa RB20 di tangan seorang juara dunia dengan dominasi yang luar biasa pada musim sebelumnya. Yang mana hal tersebut merupakan ciri khas dari seorang pembalap berkebangsaan Belanda tersebut. Konsistensi Serta Manajemen Ban Memberikan Kemenangan Perdana bagi duo RedBull yang berhasil finish di urutan pertama dan kedua. Strategi yang kurang konservatif di gunakan tim ini jika di bandingkan dengan tim tim lain di grid. Hal ini dapat mereka eksekusi dengan baik berkat kerja keras dari seluruh elemen di dalam tim, serta eksekusi yang tepat dari pembalap mereka di trek. Strategi yang berbeda serta kurang konservatif dari tim lain tersebut ialah strategi penggunaan set ban.

Yang mana saat tim lain lebih melakukan strategi penggunaan ban soft-hard-hard, justru duo RedBull tersebut berani menggunakan strategi soft-hard-soft. Jika di perhatikan, kebanyakan tim lebih memilih ban hard pada akhir pit stop dengan keunggulan daya tahan hingga finish. Namun tidak bagi RedBull, dengan kekuatan magis mereka yang terkenal dapat melakukan manajemen ban yang sangat baik. Faktanya mereka dapat mempertahankan ban lunak di akhir sesi balapan pada akhir pekan dengan sangat sempurna.

Hal ini terlihat ketika keberhasilan Max dalam menjalani tugas pembuka yang mana hingga akhir putaran ke 17. Rb20 yang di kendarai oleh Max menjadi mobil terakhir yang memasuk pit. Namun dengan gap yang cukup jauh dari rekan setimnya Perez, Max tetap dapat melakukan pit tanpa khawatir akan di salip. Perez sendiri yang telah berhasil melakukan overtake dari pembalap Inggris, Russell, pada tikungan ke 4. Maka dari itu, Max yang masuk ke pit sebagai pembalap terakhir yang melakukan pit stop memiliki cukup waktu dengan kurang lebih unggul lima detik dari pembalap di belakangnya. Jarak keunggulan ini kian bertambah setelah tantangan yang di hadapi Checo dengan Russell tadi. Yang kemudian harus berduel dengan pembalap Ferarri, Sainz, untuk memperebutkan posisi ketiga.

Keunggulan Stategi Ban RedBull

Seperti yang di jelaskan di atas, setelah Checo berhasil mengamankan posisi kedua di klasemen karena berhasil memenangkan duel dengan Russell. Kini ia harus kembali di hadapkan dengan tantangan baru dari pembalap Ferarri, Carlos Sainz yang tepat berada di belakangnya. Yang mana setelah Sainz berhasil menyalip Russell, terlihat pembalap asal Spanyol ini berusaha mengejar Checo. Memastikan bahwa rekan setimnya, sang juara dunia tiga kali Max Verstappen dapat fokus demi konsistensi kecepatan di posisi terdepan. Checo sendiri juga harus mempertahankan jarak atau gap dari mobil nya dengan mobil Sainz.

Tercatat Checo melakukan pit terakhirnya di Grand Prix tersebut pada putaran ke 37. Pit yang di lakukan Checo ini mengganti ban kerasnya menjadi ban lunak. Seperti yang kita ketahui, penggunaan ban lunak pada tri semester akhir putaran umumnya di gunakan pembalap untuk mengejar ketertinggalan atau mengejar pembalap lain di depannya. Namun bagi duo RedBull, strategi ini ternyata di gunakan untk membuat gap semakin jauh dengan ban lunak baru. Dan hal ini terbukti ketika Perez selesai melakukan pit dan kembali pada posisi kecepatan yang sangat kuat.

Perez menjalani sisa putaran menuju akhir balapan dengan jarak yang harus tetap terjaga dengan Sainz. Yang mana Sainz sendiri telah melakukan overtake terhadap pembalap asal Monaco yang merupakan rekan setimnya. Serta terakhir ia berhasil melakukan overtake terhadap Russell yang membuat ia berada pada posisi P2. Namun ketika Perez melakukan pit, Sainz sempat memimpin posisi pertama untuk sementara waktu. Namun ketika Perez kembali ke lintasan, ia tidak mampu mengejar Perez meskipun pada catatan waktu Sainz terlihat dapat menyalip Checo dengan jarak dua detik.

Ketidak mampuan Sainz dalam mengejar Checo dengan RB20 mungkin di akibatkan oleh ban keras yang sudah mulai usang. Di tambah fakta bahwa kala itu Perez telah mengganti ban kerasnya menjadi ban lunak. Yang tentu saja dengan kondisi ban yang baru serta kompon lunaknya, dapat memberikan kecepatan.

Serba Serbi Dari Pembalap Lain

Pada posisi papan tengah hingga akhir klasemen balapan, juga terjadi pertempuran dan aksi yang tak kalah menegangkan daripada aksi di papan atas yang mengandalkan strategi. Serba Serbi Dari Pembalap Lain seperti dari Hamilton yang tidak dapat merasakan nikmatnya aksi heroik seperti rekan setimnya Russell. Yang mana meskipun pada awal balapan ia tertahan oleh Alonso, namun ia terlihat dapat melewati pembalap asal Spanyol tersebut. Serta melakukan overtake dari Piastri dan mengamankan posisi ketujuhnya.

Kevin Magnusen dapat mempertahankan posisi ke dua belasnya dari duo “RedBull” lainnya. Drama sempat muncul ketika terjadi team order yang mana Yuki di minta untuk menggantikan posisi Ricciardo. Tentu pembalap asal Jepang tersebut kecewa. Dan yang lebih mengecewakannya lagi ialah, Ricciardo tidak dapat mengejar posisi Magnusen dan harus puas dengan finish di posisi ke-13 dan ke-14 pada GP Bahrain 2024. Konsistensi yang tetap terjaga serta kemampuan apik dalam manajemen ban memberikan kesan dan pesan kepada tim lain bahwa RedBull di sini akan kembali mendominasi sepanjang musim. Dan pesan tersebut tersampaikan dengan jelas pada Grand Prix tadi malam oleh Max Verstappen dengan meraih Kemenangan Perdana.