Militer Ukraina Memiliki Pasukan Elit Untuk Menghadapi Ancaman

Militer Ukraina Memiliki Pasukan Elit Untuk Menghadapi Ancaman

Militer Ukraina Memiliki Pasukan Elit Untuk Menghadapi Ancaman

Militer Ukraina Memiliki Pasukan Elit Untuk Menghadapi Ancaman
Militer Ukraina Memiliki Pasukan Elit Untuk Menghadapi Ancaman

Militer Ukraina Menjadi Pusat Perhatian Internasional Beberapa Tahun Terakhir, Terutama Karena Konflik Yang Berkecamuk Di Wilayah Timur. Khususnya dengan separatis pro-Rusia di wilayah Donbas, sejak 2014. Angkatan Bersenjata Ukraina adalah salah satu dari beberapa institusi yang telah mengalami transformasi besar sejak kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet pada tahun 1991. Dengan populasi yang relatif besar dan sejarah militer yang kuat dari masa Uni Soviet, Ukraina memiliki potensi militer terkuat.

Berdasarkan Global Fire Power, Militer Ukraina menduduki posisi ke-22 dalam daftar negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia. Peringkat ini di dasarkan pada sejumlah faktor, termasuk jumlah pasukan, anggaran militer serta produksi dan sumber daya alam terkait pertahanan. Saat ini, Ukraina memiliki sekitar 200.000 pasukan aktif, menempatkannya pada peringkat ke-20 secara global dalam hal jumlah pasukan. Dalam hal kekuatan udara, Ukraina berada di peringkat ke-31, dengan total kekuatan udara mencakup pesawat tempur, pesawat transportasi dan helikopter, yang berjumlah sekitar 318 unit. Negara ini menunjukkan keunggulan dalam kekuatan darat, menempatkannya pada peringkat ke-6 untuk kepemilikan kendaraan lapis baja dan artileri swa-gerak, dengan jumlah masing-masing sekitar 12.303 dan 1.067 unit. Meskipun Ukraina memiliki keterbatasan dalam kekuatan laut, mengingat risiko konflik langsung yang lebih rendah dalam sektor ini, namun demikian, kehadiran laut yang kuat tetap menjadi faktor penting dalam pertahanan negara ini.

Angkatan Bersenjata Ukraina terdiri dari tiga cabang utama: Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Namun, seiring dengan krisis politik dan ekonomi yang melanda negara tersebut, Militer Ukraina juga menghadapi tantangan yang serius. Termasuk keterbatasan anggaran, reformasi yang lambat dan pengadaan peralatan militer canggih, seperti kendaraan tempur dan pesawat tempur. Meskipun begitu, pemerintah Ukraina telah berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dengan meningkatkan pelatihan personel, menerima bantuan militer dan dukungan diplomatik dari negara-negara Barat. Dukungan diplomatik menunjukkan solidaritas dengan upaya Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya.

Aneksasi Rusia Atas Semenanjung Krimea

Konflik internal antara Rusia dan Ukraina mencapai puncaknya dengan Aneksasi Rusia Atas Semenanjung Krimea pada tahun 2014, yang secara luas di  anggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Ukraina. Krisis ini kemudian memunculkan konflik bersenjata di wilayah timur Ukraina, yang di kenal sebagai konflik di Donbas. Yaitu antara pasukan pemerintah Ukraina dan kelompok separatis yang di dukung oleh Rusia.

Kedua belah pihak mengklaim memiliki legitimasi atas wilayah tersebut, dengan pemerintah Ukraina menegaskan kedaulatan mereka atas wilayah itu. Sementara Rusia menyatakan dukungannya terhadap separatis yang ingin merdeka atau bergabung dengan Rusia. Konflik tersebut telah mengakibatkan ribuan kematian, pengungsi dan kerusakan infrastruktur yang luas di wilayah tersebut.

Di samping dimensi militer, konflik ini juga memiliki aspek politik dan ekonomi yang kompleks. Ukraina secara politis berupaya mendekatkan diri dengan Barat, terutama dengan menandatangani Perjanjian Asosiasi dengan Uni Eropa. Sementara Rusia melihat hal ini sebagai ancaman terhadap pengaruhnya di wilayah tersebut. Sanksi ekonomi yang di berlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia sebagai tanggapan atas aneksasi Krimea dan dukungannya terhadap separatis di Donbas telah memperburuk hubungan antara kedua negara.

Upaya mediasi internasional, termasuk dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dan negara-negara kunci seperti Amerika Serikat dan Jerman, telah dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan penyelesaian politik atas konflik tersebut. Namun, upaya-upaya ini belum berhasil sepenuhnya mengakhiri konflik. Bahkan kedua belah pihak terus saling bersitegang, sementara penduduk sipil di wilayah yang terkena dampak konflik terus menderita. Hingga saat ini, konflik internal antara Rusia dan Ukraina tetap menjadi salah satu isu terpenting dalam politik global dan regional.

Taktik Perang Militer Ukraina Dalam Menghadapi Rusia

Namun, tantangan yang di hadapi oleh militer Ukraina tidak terbatas pada konflik di Donbas, melainkan juga menghadapi ancaman dari Rusia. Intervensi Rusia di Krimea pada tahun 2014 dan konflik di Donbas telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi lebih lanjut. Dengan demikian Ukraina terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya untuk menghadapi ancaman potensial di masa yang akan datang.

Taktik Perang Militer Ukraina Dalam Menghadapi Rusia adalah gabungan dari pendekatan konvensional dan non-konvensional yang mencerminkan situasi kompleks dan dinamika politik yang ada. Salah satunya, Ukraina mengandalkan pertahanan yang kuat dengan memanfaatkan keunggulan posisi geografis. Bahkan membangun benteng-benteng pertahanan di sepanjang perbatasan dan wilayah yang rentan terhadap serangan Rusia. Termasuk memperkuat pos-pos pertahanan, memperbaiki infrastruktur pertahanan serta meningkatkan kesiapan dan mobilitas pasukan militer di wilayah strategis.

Ukraina juga menggunakan taktik non-konvensional untuk melawan Rusia. Beberapa di antaranya adalah perang gerilya, sabotase dan operasi khusus yang bertujuan untuk mengganggu pasukan Rusia dan mengganggu operasi militer. Ukraina juga memanfaatkan kekuatan paramiliter, termasuk pasukan sukarelawan yang terlatih, untuk melengkapi pasukan militer dan memberikan tekanan pada pasukan Rusia.

Selain itu, Ukraina juga mendorong strategi diplomasi yang aktif untuk mendapatkan dukungan internasional dan menarik perhatian masyarakat internasional terhadap agresi Rusia. Dengan memperkuat hubungan dengan negara-negara Barat dan organisasi internasional seperti NATO dan Uni Eropa, Ukraina berusaha untuk meningkatkan tekanan politik dan ekonomi terhadap Rusia serta mendapatkan bantuan militer dan logistik yang di perlukan.

Namun, dalam melawan Rusia, Ukraina menghadapi lawan yang memiliki sumber daya militer dan ekonomi yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, taktik perang Ukraina haruslah fleksibel dan adaptif sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan. Meskipun tantangan yang di hadapi besar, mereka tetap berjuamh untuk mempertahankan integritas dalam melawan agresi Rusia.

Brigade Aeromobile Ke-95 “Desna”

Ukraina memiliki beberapa pasukan elit yang di anggap sebagai tulang punggung dari Angkatan Bersenjata mereka. Pasukan  telah terlatih dengan baik dan di persiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu pasukan elit Ukraina yang paling terkenal adalah Brigade Aeromobile Ke-95 “Desna”. Pasukan ini terkenal dengan kecepatan, mobilitas dan kemampuan tempur yang tinggi. Brigade ini terlatih dalam operasi udara, penyerangan dan pertempuran jarak dekat. Bahkan mereka telah terlibat dalam konflik di wilayah Donbas serta berbagai latihan militer nasional dan internasional.

Selain itu, Pasukan Spesial Ukraina atau Spetsnaz adalah pasukan khusus yang sangat di hormati dan di latih untuk operasi khusus dan kontra-terorisme. Mereka memainkan peran penting dalam mendukung keamanan dan stabilitas di Ukraina, serta dalam melindungi kepentingan nasional di tingkat domestik maupun internasional. Pasukan ini di kenal karena keterampilan mereka dalam intelijen, infiltrasi dan tindakan langsung di medan pertempuran yang kompleks.

Selain itu, ada juga Pasukan Laut Ukraina yang merupakan bagian integral dari angkatan bersenjata negara ini. Meskipun Ukrania memiliki akses terbatas ke laut, namun pasukan Laut Ukraina tetap menjaga Laut Hitam dan Laut Azov. Mereka melindungi perairan nasional serta mengambil bagian dalam operasi penjaga perdamaian dan keamanan regional.

Selain itu, Pasukan Pertahanan Nasional Ukraina (Territorial Defense Forces) juga memiliki peran yang semakin penting dalam situasi keamanan internal dan eksternal Ukraina. Mereka terdiri dari sukarelawan dan milisi lokal, yang siap untuk memberikan pertahanan lokal dan mendukung Angkatan Bersenjata dalam menghadapi ancaman. Dengan keterampilan dan dedikasi yang tinggi, pasukan elit memainkan peran penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara mereka dalam menghadapi berbagai konflik Militer Ukraina.