Huru Hara Yang Di Timbulkan Email Anonim Kasus Horner

Huru Hara Yang Di Timbulkan Email Anonim Kasus Horner

Huru Hara Yang Di Timbulkan Email Anonim Kasus Horner

Huru Hara Yang Di Timbulkan Email Anonim Kasus Horner
Huru Hara Yang Di Timbulkan Email Anonim Kasus Horner

Huru Hara Kembali Terjadi Setelah Hampir Delapan Pekan Kasus Yang Menimpa Bos Tim RedBull Berjalan Hingga Statusnya Di Tim Telah Di Putuskan. Meskipun dengan hasil yang di raih bagi tim yang di pimpin oleh Horner selama akhir pekan balapan. Kesenangan yang di raih setelah bersi tegang pembalapnya di lintasan membuat situasi berubah ketika malam hari. Hal ini terjadi karena ayah dari sang juara dunia tiga kali yaitu Jos Verstappen dengan tegas meminta bos tim putranya untuk mundur dari kursi prinsipal. Permintaan ayah sang dari pembalap kesayangan RedBull ini di dasari oleh situasi dari Horner yang selama beberapa pekan ini menjadi subjek investigasi. Serta keputusan tim yang bermarkas di Austria ini yang lebih kepada “merahasiakan” permasalahan ini dengan dalih melakukan investigasi internal. Membuat tumbuh dan timbulnya spekulasi serta isu liar yang tentu saja membuat citra ajang balapan ini tercemar. Penyelidikan internal selama berminggu – minggu ini pun pada akhirnya memberikan keputusan.

Yang keputusan tersebut menyebutkan bahwa Horner terbebas dari segala dakwaan. Tak berselang lama, lebih tepatnya kurang dari sehari keputusan tersebut di keluarkan oleh perusahaan induk tim Formula 1 ini. Muncul email yang di kirim secara anonim oleh suatu pihak kepada hampir seluruh personil pimpinan tim, media hingga CEO dan Presiden FiA. Pesan surel tersebut berisi bukti yang mengungkap permasalahan yang terjadi kepada Horner.

Yang mana isi email tersebut lebih kepada hasil screenshot dari percakapan antara Horner dengan salah seorang karyawan wanita di perusahaan RedBull. Terlihat jelas bahwa ada seseorang yang dengan sengaja merancang sebuah langkah yang mengakibatkan bos tim ini hengkang. Dapat di lihat perilaku dari sang anonim yang mengirim surel dengan tujuan yang di taktis. Yang mana orang tersebut di indikasikan merupakan seseorang yang cukup familiar di paddock.

CEO Dan Presiden FiA Menanggapi Huru Hara Yang Terjadi

Penyebaran email ini menimbulkan sejumlah kegaduhan yang tidak terlihat ketika balapan berlangsung. Namun hal ini dapat di rasakan langsung di paddock yang menarik perhatian Stefano Domenicali dan Mohamed Ben Sulayem. CEO Dan Presiden FiA Menanggapi Huru Hara Yang Terjadi dengan memanggil bos tim RedBull pada sela aktivitas Grand Prix Bahrain kemarin. Pertemuan tersebut merupakan diskusi yang membahas tentang langkah yang di ambil selanjutnya terhadap kontroversi yang terjadi. Konfirmasi belum di sampaikan dari perusahaan maupun tim RedBull sendiri. Yang mana terkait dengan kebenaran email anonim yang di kirimkan kepada seluruh bos tim hingga petinggi F1 dan FiA. Tak sedikit juga penggemar maupun pihak tertentu yang beranggapan bahwa bukti yang di kirimkan tersebut benar. Mengingat teknologi AI saat ini, mungkin saja berkas tersebut palsu yang membuat keberadaan bos tim ini terancam.

Dengan situasi yang di alami Horner selama ini merupakan permasalahan internal perusahaan. Namun langkah sang anonim dalam mengirimkan email ini cukup kuat untuk menarik perhatian media dari aksi aksi di lintasan. Dengan hal tersebut, banyak pertanyaan dari penggemar tentang kapabilitas FiA dan FOM yang perlu atau tidaknya mengintervensi masalah ini. Seperti yang di ketahui, FiA dan FOM sendiri merupakan pihak yang juga di kirimin surel oleh sang anonim. Namun hak otoritas yang di miliki FOM sendiri tidak terlalu kuat yang mana regulasi yang di berikan mengatur langsung kepada para pesaing antar tim. Namun mereka memiliki kepentingan dalam menjaga citra dari ajang motorsport ini agar tidak tercoreng. Apalagi dengan kasus seperti ini, ajang balap F1 sempat menjadi topik pemberitaan utama di seluruh negeri dan hal itulah yang di jaga oleh FOM.

Terdapat opsi yang memungkinkan bahwa FiA dapat mengambil alih atau mengintervensi masalah ini jika di rasa sudah berlebihan atau ketika sudah di perlukan. Seperti langkah FiA yang saat ini melibatkan Divisi Kepatuhan dan Etika untuk menyelesaikan permasalahan jika terjadi pelanggaran peraturan.

Tanggapan Tegas Jos Verstappen

Kode Etik Olahraga Internasional dengan pasal 12.2.1.c mengatakan bahwa kompetitor dapat di anggap sebagai pihak yang melakukan pelanggaran dengan pertimbangan. Pertimbangan tersebut berbunyi, setiap tindakan curang atau tindakan yang dapat merugikan kepentingan kompetisi maupun kepentingan olahraga secara umum. Pada pasal selanjutnya, terdapat tambahan dari pernyataan sebelumnya. Yaitu setiap perbuatan, perkataan maupun tulisan yang menyebabkan cedera moral dan kerugian pada FiA, badan, anggota serta pejabat eksekutifnya. Dan secara umum memberi dampak terhadap kepentingan olahraga motor serta nilai yang di pertahankan oleh FiA.

Meskipun begitu, Horner tetap dalam keteguhannya yang tidak berkomentar banyak selama Grand Prix Bahrain kemarin berlangsung. Namun, terlihat adanya ketegangan yang terjadi ketika Tanggapan Tegas Jos Verstappen yang menyerukan agar Horner melepas jabatannya di tim RedBull. Mengutip perkataan Jos di tabloid Daily Mail, ayah Max tersebut menyebutkan bahwa ketegangan terjadi di grid, namun ia (Horner) tetap berada di posisinya. Terdapat kemungkinan terpecah belahnya tim jika RedBull tetap berada di kondisi seperti ini. Ia (Horner) berperan seolah dirinya adalah korban, padahal masalah tersebut berasal dari dirinya.

Pernyataan tegas dari Jos Verstappen tersebut cukup penting mengingat pengaruh yang di miliki putranya di tim. Terlihat juga anak dari Jos yang ketika di tanya tanggapannya mengenai permasalahan yang menimpa bosnya. Ia menjawab dengan kalimat yang sangat berhati hati. Ia mengatakan bahwa Max melihat sosok Horner merupakan bos tim yang luar biasa ketika bekerja. Ia juga mengatkan bahwa dirinya sering berbicara dengan Horner selama akhir pekan di Bahrain. Dan Max merasa komitmen penuhnya di tim tidak mempengaruhi kinerjanya meskipun mungkin saja dirinya (Horner) terganggu dengan masalah itu.

Hal ini menumbuhkan spekulasi bahwa Jos Verstappen ikut terlibat dari permainan politik di F1. Yang mana permainan tersebut ingin mengeluarkan Horner dari kursi bos tim. Rumor tersebut di bantah langsung oleh Jos yang mengatakan betapa tidak masuk akalnya rumor tersebut ketika anaknya bekerja cukup baik di tim.

Pertarungan Kekuasaan Politik F1

Wolff berbicara pada sela Grand Prix di Bahrain yang mana ia menyebutkan bahwa ia mulai mempertanyakan tentang bagaiamana kasus ini dapat di tangani. Ia juga berpikir bahwa ia tidak dapat berkontribusi dengan baik dalam melakukan tindakan. Ia berbicara kepada media untuk menunggu hasil dan bagaiaman arah kedepan dari masalah ini.

Topik ini kian membesar, dan Wolff sendiri tidak ingin situasi yang lebih mengarah kepada orang di Mercedes dan McLaren saja yang berbicara tentang RedBull. Maka dari itu, hal ini dapat di lihat sebagai Pertarungan Kekuasaan Politik F1. Yang mana dari awal kasus ini muncul saja, RedBull sendiri berperilaku seolah olah ini adalah masalah internal perusahaan. Namun Wolff sendiri tidak melihat kasus yang terjadi seperti itu. Dengan tim kompetitor yang kian resah karena kurangnya transparansi masalah tersebut, Wolff tidak ingin tim kompetitor mengambil alih tindakan yang seharusnya di lakukan oleh penyelenggara balapan.

Maka dari itu, prinsipal Mercedes ini mengharapkan bahwa badan pemberi sanksi serta badan pengatur memberikan keputusan yang benar menganggapi dalam menghadapi kondisi Huru Hara.