F1 Audi Terancam Karena Perubahan Manajemen Di Perusahaan

F1 Audi Terancam Karena Perubahan Manajemen Di Perusahaan

F1 Audi Terancam Karena Perubahan Manajemen Di Perusahaan

F1 Audi Terancam Karena Perubahan Manajemen Di Perusahaan

F1 Audi Merupakan Sebuah Proyek Besar Dari Komitmen Bergabungnya Pabrikan Ini Kedalam Ajang Balap Mobil Tercepat Di Dunia. Namun tampaknya proyek ini di hadapi dengan ketidak-pastian lagi. Yang mana terlihat sebuah indikasi yang menyebabkan terancamnya pabrikan ini untuk bergabung dengan F1. Yaitu hengkangnya tokoh kunci dari mulusnya Audi bergabung ke F1 sebagai tim pabrikan. Tercatat setelah beberapa bulan sejak Markus Duesmann yang sebelumnya merupakan CEO dari Audi. Yang mana bagi beberapa penggemar dirinya di anggap sebagai sosok pendukung dari proyek Audi untuk F1 ini. Namun setelah berita Duesmann yang telah hengkan dari Audi, terlihat juga salah satu arsitek lain yang akan pindah. Sosok tersebut ialah Oliver Hoffmann yang merupakan kepala dari divisi pengembangan. Menurut pemberitaan media setempat, Bild, kontrak Hoffmann sebagai CDO merupakan kontrak jangka panjang. Serta, kontrak tersebut telah di perpanjang lagi tahun lalu. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ia akan di paksa keluar oleh perusahaan.

Alasan ia memiliki kemungkinan seperti itu hingga mungkin kepergiannya sendiri yaitu karena perbedaan pandangan dengan CEO saat ini. CEO pengganti Duesmann, Gernot Dollner, yaitu orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengan Hoffmann. Fakta bahwa pabrikan Jerman ini sekarang sedang berjuang dengan lesunya angka penjualan. Menjadikan Hoffmann sebagai sosok yang di salahkan dalam perusahaan. Terlepas dari hal itu, tanggung jawab terhadap model yang di rencakanan tidak terlalu sukes seperti yang di harapkan. Dan juga, model yang di rencakan tersebut merupakan proyek yang di naungi langsung oleh Hoffmann. Hasil yang tidak maksimal meskipun beberapa kali tercatat penundaan, tidak memberikan waktu yang cukup bagi dirinya untuk meraih kesuksesan.

Saat ini di ketahui Dewan Pengawas pabrikan Jerman ini telah membahas tentang masalah Hoffmann ini secara internal perusahaan. Setelah pembahasan tersebut, pada awal Maret Dewan Pengawas dari induk perusahaan yaitu Volkswagen Group dapat memberikan keputusannya terkait nasib Hoffmann di Audi.

Potensi Yang Berdampak Pada Rencanan F1 Audi

Perubahan tersebut memiliki Potensi Yang Berdampak Pada Rencana F1 Audi mendatang. Yang mana, dapat di yakini bahwa Hoffmann akan di pindah ke proyek Grand Prix F1 sesuai dengan keinginan Dollner. Dapat di lihat, pada pengembangan entri F1 oleh Audi, Hoffmann tampil bersama CEO sebelum Dollner pada GP Belgia Musim 2022. Ia bersama Duesmann mewakili perusahaan pabrikan Jerman tersebut memberikan pengumuman entri mereka. Yang mana mereka mengumumkan kepada penggemar bahwa pabrikan tersebut akan memasuki ajang balap tersebut di tahun 2026. Namun, kepindahan Hoffmann ke Sauber memberikan pertanyaan pertanyaan baru. Hal ini terkait dengan perannya di tim maupun perusahaan Sauber.

Mengingat Tim Sauber sendiri telah memiliki CEO yaitu Andreas Seidl yang mendukung era baru dari rencana Audi yang bergabung dengan F1. Tingkat pengambilan keputusan antara tim dengan Dewan Manajemen Audi terlihat akan menjadi situasi yang tidak ideal. Situasi seperti ini tentu akan terjadi mengingat skala perubahan yang Sauber butuhkan ketika Audi masuk di tahun 2026. Sedangkan tim Sauber sendiri saat ini terlihat sedang menghadapi sebuah tantangan. Tantangan di mana mereka harus menarik personil level tingi ke markas Swiss. Serta pertanyaan dari tim tentang investasi yang mungkin di perlukan untuk meraih posisi terdepan. Yang mana, apakah dapat di lakukan dengan cepat sesuai dengan yang di butuhkan atau tidak mengenai investasi tersebut. Mengingat pabrikan ini belum mengambil alih secara penuh kepemilikian mereka di Sauber.

Situasi dari Hoffmann sendiri juga menimbulkan spekulasi bahwa entri dari Audi ke Formula 1 belum sepenuhnya terjadi. Kondisi dan spekulasi yang muncul ini masih dapat berubah serta sepenuhnya masih belum dapat di tetapkan. Dollner sendiri secara terbuka berkomitmen dalam sesi wawancaranya dengan Handelsblatt pada Desember 2023 lalu. Ia menyatakan bahwa rencana tersebut sudah ada, bahwa terdapat keputusan dari Dewan Manajemen serta Dewan Pengawas Audi dan Volkswgen. Yang mana pabrikan ini akan memasuki F1 untuk musim 2026.

Sauber Memastikan Proyek Tersebut Tidak Terancam

Salah seorang petinggi Sauber, Alunni Bravi, membantah isu terancamnya Audi memasuki F1 pada musim 2026. Yang mana Sauber Memastikan Proyek Tersebut Tidak Terancam. Hal tersebut menyusul rumor dan berita terkait pabrikan tersebut yang kemungkinan tidak memasuki F1 karena perubahan manajemen. Yang mana, seperti yang kita ketahui bahwa akuisisi oleh Audi atas Sauber secara resmi di umumkan pada Agustus 2022. Mulai dari saat itu, perusahaan dengan tim yang bermarkas di Swiss ini telah meningkatkan jumlah karyawan serta infrastruktur. Yang mana pengembangan karir, divisi dan infrastruktur ini di bawah CEO baru Sauber saat itu yaitu Andreas Seidl yang di rekrut pada Desember 2022.

Di lain sisi, pabrikan Jerman ini telah berhasil mengembangkan power unit di markas Neuberg pada salah satu fasilitas yang di dedikasikan untuk sektor F1. Meskipun begitu, berita kepindahan Duesmann, sosok yang membuat proyek ini berjalan meninggalkan kursi CEO Audi tahun lalu. Lalu di gantikan oleh Dollner yang menurut media lokal ia bahkan bersedia membatalkan rencana masuk F1 serta menjual saham tim. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar, terdapat di beberapa kesempatan ia mengatakan bahwa memang benar dirinya tidak terlalu tertarik dengan proyek F1. Meskipun begitu, dirinya tidak serta merta dapat menghentikan proyek besar yang sudah berjalan sesuai keputusan Dewas Manajemen dan Pengawas Audi maupun VW Group.

Indikasi lain terkait Hoffmann yang akan di pindah dan mengambil peran di tim Formula 1. Yang mana kepindahannya memiliki potensi duduk dirinya antara Seidl dengan manajemen tertinggi di perusahaan. Bravi memberikan pernyataan tegas bahwa segala hal telah berjalan sesuai dengan rencana. Ia melanjutkan bahwa perubahan dari sisi manajemen di Audi tidak mempengaruhi rencana dan pekerjaan yang telah di mulai. Seperti pernyataan Dollner, Bravi menyatakan komitmen tersebut cukup kuat karena keputusan Audi memasuki F1 bukan dari keputusan satu orang saja. Namun berdasarkan keputusan dari Dewan Manajemen baik dari Audi maupun induk perusahaan Volkswagen Group.

Kebutuhan Dana Investasi Untuk Pengembangan Tim

Permasalahan utama yang terjadi sebenarnya pada tim yang Audi akuisisi. Yaitu Kebutuhan Dana Investasi Untuk Pengembangan Tim. Mengingat jadwal bertahap yang membuat saham Sauber berpindah ke pabrikan Jerman ini, di rasa belum cukup dan terkesan lama dari yang di bayangkan oleh Seidl. Meskipun begitu, proyek ini tetap berjalan sesuai dengan waktu dan jadwal yang telah di sepakati oleh pemegang saham Sauber saat ini. Ia mengatakan bahwa tidak pantas bagi mereka untuk mengomentari dinamika yang terjadi pada dewan direksi perusahaan yang mengakuisisi Sauber. Namun Bravi menegaskan dengan yakin bahwa mereka memiliki dukungan yang kuat.

Bravi melanjutkan bahwa CEO mereka bekerja bersama dengan orang Audi yang mengembangkan tim untuk sama sama dapat mengaspal di musim 2026. Status dari tim dan pabrikan Jerman tersebut sama – sama bekerja keras di setiap tingkatan. Baik di Hinwil maupun di Neuberg, mereka sama sama bekerja keras karena semakin dekat dengan target musim 2026 F1 Audi.

Exit mobile version