Saudi Arabia Teken Kontrak 10 Tahun Gelar Kejuaraan Dunia Rally

Saudi Arabia Teken Kontrak 10 Tahun Gelar Kejuaraan Dunia Rally

Saudi Arabia Teken Kontrak 10 Tahun Gelar Kejuaraan Dunia Rally

Saudi Arabia Teken Kontrak 10 Tahun Gelar Kejuaraan Dunia Rally

Saudi Arabia Menandatangi Kesepakatan Baru Dengan WRC Untuk Menggelar Kejuaraan Rally Selama 10 Tahun Yang Akan Di Mulai Tahun Depan. Pengumuman tersebut di sampaikan langsung oleh WRC yang mana mereka akan kembali menggelar putaran di Timur Tengah. Saudi Arabia akan menjadi tuan rumah putaran final kejuaraan, dengan jadwal 14 putaran dan berlangsung pada November tahun depan. Dengan begitu, negara ini juga memiliki potensi berlanjut hingga lima tahun ke depan. Yang mana setelah terakhir kali menyelenggarakan putaran di wilayah ini pada 2011 melalui Reli Yordania. WRC telah lama mengincar Timur Tengah untuk menjadi tuan rumah kejuaraan ini kembali. Pengumuman secara resmi tentang kontrak 10 tahun ini di lakukan pada akhir pekan kemarin di Reli Sardinia. Pengumuman tersebut di hadiri oleh Pangeran Khalid Bin Sultan Al Abdullah Al-Faisal. Yang mana sosok tersebut merupakan Ketua Federasi Mobil dan Motor Saudi serta Saudi Motorsport Company.

Kejuaraan ini akan di adakan di sekitar Jeddah, dengan menampilkan berbagai etape yang memadukan jalan pegunungan dan gurun. Selain itu, sebuah acara uji coba telah di rencanakan untuk di laksanakan awal tahun depan sebagai bagian dari Kejuaraan Reli Timur Tengah. Yang mana hal ini untuk pertama kalinya Saudi Arabia terpilih menjadi tuan rumah yang akan di laksanakan tahun 2025. Keputusan tersebut langsung di sambut gembira oleh Pangeran Khalid Bin Sultan Al Abdullah Al-Faisal bersama Thierry Neuville. Menurut Pangeran Khalid, kehadiran berbagai seri balap global di Saudi Arabia tidak hanya menandakan negara tersebut sebagai pusat utama motorsport di Timur Tengah. Namun juga, merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Yang mana dalam beberapa tahun kedepan, Saudi Arabia dengan bangga akan menjadi tuan rumah berbagai ajang balap internasional. Hal ini termasuk ajang balap Formula 1, Formula E, Extreme E, Reli Dakar, WRC, dan Reli Saudi Arabia.

Tekad Saudi Arabia Untuk Mencapai Tujuan Vision 2030

Pangeran Khalid menyoroti bahwa upaya pengembangan portofolio motorsport serta peningkatan komitmen untuk menjadi tuan rumah acara-acara besar. Dengan hadirnya WRC, hal tersebut menajadi bagian dari Tekad Saudi Arabia Untuk Mencapai Tujuan Vision 2030. Yang mana hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh warga negara di sana. Dengan komitmen tersebut, Saudi Arabia berharap dapat terus maju dalam dunia motorsport dan memperkuat posisinya sebagai destinasi utama. Terutama bagi ajang balap internasional, yang mana sejalan dengan upaya transformasi ekonomi dan sosial yang telah di gariskan dalam Vision 2030.

Momen tersebut merupakan kesempatan istimewa bagi dunia olahraga otomotif di Timur Tengah, menurut Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem. Yang mana, lebih dari satu dekade telah berlalu sejak terakhir kali Kejuaraan Reli Dunia FIA di selenggarakan di kawasan tersebut. Ben Sulayem menyadari tantangan unik yang akan di hadapi oleh pereli dan co-driver saat mereka menghadapi Reli Saudi Arabia pada 2025. Selanjutnya, alasan di balik pilihan Saudi Arabia sebagai tuan rumah telah di jelaskan oleh WRC. Yang mana keputusan tersebut menjadi langkah terbaru bagi seri motorsport FIA dalam mengeksplorasi potensi Saudi Arabia sebagai tuan rumah. Hal ini juga sejalan karena mengikuti jejak Formula E yang mengadakan Diriyah E-Prix pada 2018 dan sukses di laksanakan hingga saat ini. Begitu juga pada gelaran Grand Prix Formula 1 yang memasukkan Saudi Arabia pertama kali ke dalam kalender balap untuk musim 2021. Di tambah dengan hadirnya Saudi Arabia karena menjadi tuan rumah Reli Dakar sejak 2020.

Dengan demikian, keputusan WRC untuk mengadakan putaran di Saudi Arabia tidak hanya mencerminkan minat global dalam motorsport. Namun juga menegaskan posisi negara tersebut sebagai destinasi menarik bagi ajang balap internasional. Selain itu, langkah tersebut juga di anggap sebagai upaya untuk memperluas cakupan dan popularitas motorsport di wilayah Timur Tengah. Dan pastinya, mendorong partisipasi, pertumbuhan ekonomi serta minat masyarakat setempat dalam dunia balap.

Pasar Otomotif Timur Tengah Yang Sedang Berkembang

Keputusan untuk memperluas WRC sampai ke wilayah Timur Tengah merupakan upaya untuk kembali memperkenalkan acara seperti Safari Rally Kenya, Rally Jepang, dan Acropolis Rally. Dan juga, upaya dalam menyukseskan proyek yang di rencanakan di Amerika Serikat untuk tahun 2026. Menurut WRC sendiri, Pasar Otomotif Timur Tengah Yang Sedang Berkembang saat ini menjadi daya tarik tersendiri.

Simon Larkin selaku direktur acara WRC, mengungkapkan bahwa jalanan unik di Saudi Arabia akan memberikan perspektif berbeda bagi kejuaraan ini. Dia menjelaskan pada saat kunjungan WRC ke Timur Tengah terakhir kali terjadi pada tahun 2011, akan melengkapi narasi dalam kalender mereka. Larkin juga menambahkan bahwa foto yang di abadian serta cerita yang di hasilkan dari acara di Saudi Arabia akan sangat menarik. Selain menarik, ia juga yakin kejuaraan tersebut akan memberikan dimensi baru pada kejuaraan yang akan di selenggarakan mendatang. Kepada media, Larkin menyatakan bahwa kembalinya WRC ke Timur Tengah tidak hanya memperluas jangkauan geografis acara. Namun, juga dapat memperkaya cerita yang dapat di bagikan kepada penggemar motorsport di seluruh dunia. Keputusan tersebut menunjukkan komitmen WRC untuk menawarkan variasi medan dan pengalaman yang berbeda bagi peserta dan penonton. Di tambah tren pasar otomotif yang kian menanjak di Saudi Arabia, semakin memperkuat posisinya di pasar otomotif yang berkembang di kawasan tersebut.

Dengan etape yang harus di lewati meliputi beberapa hari di pegunungan, beberapa hari di daerah gunung berapi, hingga menyusuri gurun. Akan memberikan citra WRC yang dapat menciptakan kesan seperti Dakar, meskipun kejuaraan tersebut bukan Dakar. Namun hal tersebut akan memberikan cita rasa yang berbeda setiap harinya. Selain itu, acara ini juga di harapkan dapat membangun hubungan dengan wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam dunia reli. Di tambah dengan daya tariknya, akan meningkatkan jumlah kompetitor WRC dari Timur Tengah serta mengembangkan Kejuaraan Reli Timur Tengah.

Bukan F1, Namun Rally Menjadi Faktor Pertumbuhan Budaya Motorsport Di Saudi

Larkin juga menyebut bahwa acara ini akan menjadi cerita yang luar biasa. Hal ini di karenakan Bukan F1, Namun Rally Menjadi Faktor Pertumbuhan Budaya Motorsport Di Saudi. Kejuaraan ini lebih melekat di hati dan jiwa para penggemar motorsport di Saudi Arabia. Dengan memanfaatkan semangat teresbut, di harapkan terlihat jelas masyarakat yang berpartisipasi dalam acara yang akan di selenggarakan di sana. Dengan fokus pada keunikan medan dan cerita yang berbeda setiap harinya. WRC tidak hanya akan memperkaya pengalaman peserta tetapi juga memperdalam hubungan dengan komunitas motorsport lokal maupun internasional.

WRC seperti ingin menunjukkan bahwa Saudi Arabia sedang bergerak maju dengan membuka peluang baru bagi masyarakatnya. Yang mana hal ini termasuk kedalam bidang motorsport dengan memanfaatkan olahraga sebagai sarana untuk mendorong perubahan positif. Perubahan tersebut lebih di harapkan mengarah kepada meningkatkan partisipasi dari wilayah tersebut. Yang mana sebelumnya kawasan Timur Tengah memiliki banyak pesaing privateer namun kini jumlahnya telah menurun. Larkin menekankan pentingnya memproyeksikan masa depan WRC serta mengembangkan rally sebagai bagian dari strategi tersebut di Saudi Arabia.

Exit mobile version