MVM Community Merupakan Panggung Para Ibu Kreatif Indonesia

MVM Community Moms Video Maker Sukses Dalam Mengadakan Perayaan Ulang Tahun Keduanya Bertajuk “Growing Twogether” Pada 13 April 2025. Selanjutnya MVM Community lahir pada 22 Maret 2023 dengan misi utama memberdayakan para ibu melalui keterampilan mobile videografi. Dalam dua tahun perjalanannya, komunitas ini telah menjadi ruang belajar, berbagi, dan berkreasi bagi ratusan anggota sekaligus menjembatani mereka dengan berbagai peluang kerja sama profesional di dunia digital.

Perayaan ulang tahun ke-2 ini menjadi panggung besar untuk menampilkan potensi para ibu. Lebih dari 100 anggota, baik yang hadir langsung maupun secara daring, turut ambil bagian dalam rangkaian acara yang penuh inspirasi. Acara di buka dengan talkshow edukatif seputar pembuatan video kreatif, di pandu langsung oleh founder MVM Community, Ruffie Lucretia. Para narasumber seperti Mom Amha dan Mom Ezy membagikan pengalaman serta teknik membuat konten yang menarik hanya bermodal smartphone.

Tak hanya itu, para ibu juga unjuk gigi dalam lomba Reels Video Contest bertema “Festive Moment at Cibinong City Mall”. Ada pula fashion show bertema sustainability, yang menampilkan busana hasil mix-and-match baju lama menjadi tampilan baru nan elegan sebuah bentuk nyata kreativitas sekaligus kepedulian lingkungan.

Momen penting lainnya adalah peluncuran “MOVA Kreasi Digital”, sebuah unit baru di bawah MVM yang akan menjadi jembatan antara para konten kreator ibu dengan brand-brand lokal maupun nasional. MOVA di harapkan menjadi platform profesional yang memperluas jangkauan karya para ibu, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari setiap konten yang mereka hasilkan. Perayaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai sponsor ternama seperti Cibinong City Mall, Instaperfect, Feiyutech, Scandia, Electronic City, dan banyak lagi sebagai bentuk pengakuan terhadap peran penting komunitas ibu dalam dunia digital saat ini MVM Community.

Menjadi Momen Yang Sangat Berarti Bagi Para Anggotanya

Perayaan ulang tahun kedua MVM Community bukan hanya menjadi ajang seremonial, tetapi Menjadi Momen Yang Sangat Berarti Bagi Para Anggotanya. Bagi banyak ibu yang tergabung dalam komunitas ini, acara bertajuk “Growing TWOgether” menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan semangat belajar mereka mendapat ruang, panggung, dan apresiasi yang layak. Salah satu anggota senior, Mom Lina dari Bekasi, mengungkapkan rasa harunya. “Dulu saya hanya ibu rumah tangga yang gaptek. Tapi sejak ikut MVM, saya jadi percaya diri bikin video, bahkan sekarang sudah beberapa kali di ajak kolaborasi brand. Acara ulang tahun ini bikin saya makin yakin bahwa saya berada di tempat yang tepat,” ujarnya penuh semangat.

Antusiasme serupa juga di rasakan oleh Mom Winda, anggota baru yang pertama kali hadir secara langsung dalam acara komunitas. Ia mengaku sempat grogi, namun langsung merasa di terima dan terinspirasi oleh semangat para member lainnya. “Saya nggak nyangka bisa ketemu langsung sama ibu-ibu yang selama ini saya lihat di Zoom. Mereka semua humble dan suportif. Energinya luar biasa positif!” katanya.

Rangkaian acara seperti talkshow, fashion show, hingga peluncuran MOVA Kreasi Digital memberikan warna baru bagi para anggota. Banyak dari mereka merasa termotivasi untuk naik level, bukan hanya sebagai pembuat konten rumahan, tetapi juga sebagai kreator profesional. “Waktu denger tentang MOVA, saya langsung tertarik. Ini bukti bahwa MVM serius mau bantu kita berkembang lebih jauh, bukan cuma belajar edit video saja,” tutur Mom Yuni, yang aktif mengelola akun parenting di Instagram. Bagi sebagian anggota, kegiatan fashion show bertema sustainable fashion juga menjadi pengalaman pertama tampil di publik.

Dalam Praktiknya, Tujuan MVM Community Terbagi Ke Dalam Beberapa Aspek Penting:

Moms Video Maker (MVM) Community lahir pada 22 Maret 2023 dari kebutuhan nyata akan ruang kreatif dan produktif bagi para ibu di era digital. Di balik keseharian sebagai pengurus rumah tangga, banyak ibu memiliki potensi besar dalam hal kreativitas, storytelling, hingga kemampuan teknis yang sayangnya belum banyak di fasilitasi secara tepat. MVM hadir menjawab tantangan ini dengan satu tujuan utama: memberdayakan para ibu melalui keterampilan mobile videografi.

Dalam Praktiknya, Tujuan MVM Community Terbagi Ke Dalam Beberapa Aspek Penting:

Mewadahi Pembelajaran Videografi yang Ramah Ibu

MVM ingin menciptakan ruang belajar yang inklusif, fleksibel, dan di sesuaikan dengan ritme para ibu. Oleh karena itu, MVM menyusun kelas-kelas yang bisa di akses secara daring, menggunakan tools sederhana seperti smartphone, dan materi yang mudah di ikuti bahkan oleh pemula. Fokus utamanya bukan pada peralatan mahal, tapi pada kreativitas dan konsistensi.

Membangun Komunitas Supportif dan Inspiratif

Selain belajar, MVM juga di bentuk untuk menjadi support system. Banyak ibu merasa kesepian dalam proses transisi dari dunia kerja ke peran domestik. Di sinilah MVM hadir sebagai komunitas yang saling menguatkan, berbagi, dan mendorong satu sama lain untuk terus berkembang. Para anggota saling mendukung dalam proyek video, tantangan kreatif, hingga konsultasi teknis harian.

Membuka Peluang Kolaborasi dengan Brand dan Industri

Seiring meningkatnya kebutuhan konten digital dari berbagai brand, MVM Community ingin menjembatani anggotanya dengan peluang kerja sama profesional. Itulah mengapa MVM tidak hanya melatih skill, tetapi juga membekali para ibu dengan pemahaman soal branding, storytelling, dan etika kolaborasi. Ini di wujudkan melalui peluncuran MOVA Kreasi Digital—unit talent management khusus bagi para ibu kreator.

Di Tengah Gelombang Transformasi Digital Yang Terus Melaju, Peran Ibu Tidak Lagi Sebatas Pengatur Rumah Tangga

Di Tengah Gelombang Transformasi Digital Yang Terus Melaju, Peran Ibu Tidak Lagi Sebatas Pengatur Rumah Tangga. Kini, mereka hadir sebagai kreator konten yang aktif, produktif, dan berpengaruh. Inilah salah satu pesan utama yang di angkat oleh Moms Video Maker (MVM) Community sejak di dirikan: bahwa ibu bisa dan layak menjadi agen perubahan melalui karya-karya di gitalnya.

Melalui MVM, para ibu tidak hanya belajar teknik videografi atau editing via ponsel. Lebih dari itu, mereka di bekali dengan keberanian untuk berbicara, menyampaikan pandangan, dan menyentuh audiens dengan perspektif yang autentik. Video bukan lagi sekadar alat hiburan tetapi menjadi media ekspresi, pendidikan, bahkan advokasi.

“Banyak dari kami memulai dari nol—tidak paham tentang lighting, framing, atau storytelling. Tapi sekarang kami membuat video parenting, review produk, kampanye sosial, bahkan konten edukasi anak,” ujar Mom Shinta, salah satu member aktif MVM. Ia menyebut bahwa peran ibu sebagai digital storyteller membuka ruang baru yang sebelumnya tertutup.

Dalam perannya sebagai kreator, ibu juga memainkan peran strategis sebagai agen perubahan. Mereka membentuk opini publik, mengedukasi komunitas, hingga mengangkat isu-isu yang dekat dengan kehidupan keluarga. Dari kampanye ASI eksklusif, pola asuh berbasis empati, hingga penggunaan produk ramah lingkungan semua di sampaikan melalui konten yang relatable dan jujur dari sudut pandang ibu.

Tak hanya itu, peran ini juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi. Banyak anggota MVM yang kini mendapat penghasilan tambahan dari endorsement, afiliasi, atau proyek konten berbayar. Ini menunjukkan bahwa ruang domestik tak lagi menjadi batas bagi kontribusi ibu dalam roda ekonomi kreatif MVM Community.