Coca-Cola Dari Gagasan Minuman Obat Hingga Ikon Merek Global

Coca-Cola Dari Gagasan Minuman Obat Hingga Ikon Merek Global
Coca-Cola Dari Gagasan Minuman Obat Hingga Ikon Merek Global

Coca-Cola Adalah Menjadi Salah Satu Minuman Berkarbonasi Yang Sudah Tidak Asing Lagi Di Kalangan Masyarakat. Masyarakat dapat menemukan produk ini hampir di setiap penjuru dunia, baik di restoran-restoran, toko swalayan maupun mesin minuman (vending machine). Terdapat lebih dari 200 negara yang telah menjual minuman ini. Minuman Cola di produksi oleh The Cocaa-Cola Company atau di akrab di kenal sebagai Coke sejak 27 Maret 1944. Coca-Cola Enterprises adalah salah satu dari pabrik terbesar yang beroperasi di Amerika Utara dan Eropa Barat. Menurut Interbrand pada tahun 2011, cola menjadi merek nilai tertinggi di dunia.

Minuman ini di temukan pada tahun 1886 oleh seorang apoteker bernama John Pemberton di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Awalnya minuman cola di ciptakan hanya sebagai obat penenang yang di sebut “Pemberton’s French Wine Coca.” Namun, setelah adanya peraturan yang mengatur penjualan minuman beralkohol, Pemberton menghilangkan kokain dari formulanya dan menggantinya dengan kafein. Sehingga terciptalah minuman bersoda Cola yang di kenal saat ini.

Sejak di perkenalkan, Coca-Cola telah menjadi ikon budaya populer di seluruh dunia. Logo merk yang khas dengan huruf merah putihnya telah menjadi salah satu simbol terkenal di dunia. Bahkan sering kali di kaitkan dengan gaya hidup modern dan kenyamanan. Minuman ini hadir dalam berbagai varian, termasuk Cola Classic, Diet Coke, Zero Sugar, sehingga memenuhi selera konsumen dari berbagai kalangan.

Selain menjadi minuman yang populer, minuman Cola juga terlibat dalam berbagai kegiatan promosi, sponsor acara olahraga (terutama Piala Dunia sepak bola). Perusahaan ini di kenal karena strategi pemasarannya yang agresif dan inovatif. Dengan tujuan untuk memperkuat mereknya dan memperluas jangkauan pasar. Meskipun Coca-Cola memiliki basis penggemar yang besar, minuman ini menimbulkan kontroversi terkait dengan kandungan gulanya yang tinggi. Sebagai respons, perusahaan telah mengeluarkan varian minuman rendah kalori atau tanpa gula, serta berkomitmen untuk mengurangi kandungan gula dalam produknya.

Nama Produk Berasal Dari Daun Koka Dan Kacang Kola

Asal usul Nama Produk Berasal Dari Daun Koka Dan Kacang Kola yang digunakan dalam formula awal minuman ini. Sementara logonya di rancang oleh Frank M. Robinson, seorang sahabat dan akuntan John. Robinson menciptakan nama dengan huruf-huruf miring yang mengalir dan dua huruf C yang menonjol untuk tujuan periklanan. Sekarang logo menjadi salah satu logo paling terkenal di dunia. Logo ini menggunakan huruf Spencer Script yang di ciptakan pada pertengahan abad ke-19. Huruf tersebut juga merupakan tulisan tangan resmi di Amerika Serikat pada masa itu. Sehingga secara visual sangat menarik, khas dan dapat dengan jelas terbaca bahkan dari kejauhan atau dalam ukuran yang sangat kecil.
Awalnya, perusahaan menggunakan palet warna hitam dan putih untuk menunjukkan profesionalisme, keseriusan, kelas, kekuatan dan kemurnian. Kemudian, mereka beralih ke skema warna merah dan putih untuk melambangkan gairah, kegembiraan, energi, cinta, kemurnian dan kelas.

Minuman Cola pertama kali di perkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1927, pada masa penjajahan Belanda. Netherland Indische Mineral Water Fabrieck memproduksi botol pertama di Batavia (sekarang Jakarta). Produksi tersebut terhenti saat pendudukan Jepang pada periode 1942-1945, tetapi kembali beroperasi setelah kemerdekaan Indonesia dengan status sebagai perusahaan nasional di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL).

Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Cocca-Cola di dirikan di Indonesia, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Cocca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). Di Indonesia, Coca-Cola di produksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Bekasi 17520, Indonesia. Ada tiga versi produk yang tersedia, Cola Classic, Diet Coke dan Coca-Cola Zero.

Pada Tahun 1892 Berdirilah Perusahaan The Coca-Cola Company

Perubahan dalam logo merupakan bagian dari perkembangan perusahaan seiring berjalannya waktu. Meskipun demikian, tidak semua logo mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada tahun 1888, Cola mulai di produksi oleh tiga bisnis yang berbeda, dengan hak mereknya di miliki oleh putra John, Charley. Asa Griggs Candler, seorang pemilik toko obat, kemudian tertarik dengan minuman tersebut dan membeli sebagian kepemilikan formula pada tahun 1887. Kepemilikan ini di ikuti dengan pembelian lainnya pada 14 dan 17 April 1888. Di perkirakan Candler menghabiskan US$ 2.300 untuk pembelian tersebut.

Tidak lama setelah penjualan tersebut, John Pemberton meninggal pada 16 Agustus 1888. Hal ini tentu menjadi peluang bagi Candler untuk mengembangkan formula Cola miliknya. Charley yang terkenal sebagai pemabuk dan pecandu narkoba, kemudian dengan mudah menjual hak merek kepada Candler. Ia menjual dengan harga US$ 300 pada 30 Agustus 1988. Sejak 1 Mei 1889, seluruh hak atas formula dan merek Cola berada di tangan Candler. Kemudian Pada Tahun 1892 Berdirilah Perusahaan The Coca-Cola Company. Candler terkenal karena kepiawaiannya dalam menarik perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam barang cinderamata berlogo Cocca-Cola, seperti kipas, kalender dan jam.

Di bawah kepemimpinan Candler, citra Cocca-Cola berubah dari minuman obat berbentuk sirup yang perlu di encerkan menjadi minuman siap saji. Versi botol pertama kali di produksi pada 12 Maret 1894 oleh Biedenharn Candy Company di Vicksburg, Mississippi, dengan Joseph A. Biedenharn sebagai pembentuk botol.

Coke Secara Resmi Menjadi Merek Dagang Terdaftar

Pada 12 September 1919, Candler menjual The Coca-Cola Company kepada sejumlah investor, Robert W. Demgan Woodruff, anaknya sebagai direktur utama. Ia berusaha untuk memperluas pemasaran Cocca-Cola ke seluruh dunia dengan memperkenalkan Cola dalam kemasan six pack. Awalnya dalam mempromosikan merk, masyarakat tidak boleh menggunakan kata Coke, tetapi harus menyebut nama lengkapnya, yaitu Coca-Cola. Namun, konsumen masih saja menggunakan kata Coke. Hingga akhirnya pada tahun 1945, Coke Secara Resmi Menjadi Merek Dagang Terdaftar.

Selama periode 1970-an dan 1980-an, Coca-Cola berusaha untuk melakukan perubahan pada komposisinya. Pada tahun 1974, penggunaan gula dalam produk di AS di ganti dengan sirup jagung fruktosa tinggi. Kemudian, pada tanggal 23 April 1985, dalam menghadapi persaingan yang ketat dengan Pepsi, The Coca-Cola Company memperkenalkan formula baru untuk minuman ini yang dikenal sebagai Coke Baru. Namun, upaya ini tidak berhasil, karena publik menolak membeli produk baru tersebut, sehingga Coca-Cola terpaksa mengembalikan formulanya pada 10 Juli 1985. Masuk ke abad ke-21, Coca-Cola terus memperluas pemasarannya.

Coca-Cola juga terkenal karena keterlibatannya dalam sponsor acara-acara besar, seperti Olimpiade dan Piala Dunia FIFA. Sehingga, memungkinkannya untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Selain itu, mereka menggunakan berbagai platform media sosial dan teknologi digital untuk berinteraksi dengan konsumen dan membangun komunitas yang berdedikasi terhadap mereknya. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren pemasaran modern, Cola tetap menjadi salah satu merek paling kuat dan di akui secara global.

Memiliki Varian Yang Menggunakan Pemanis Buatan

Kandungan utama dalam Cola meliputi air karbonasi, gula, kafein dan bahan-bahan rasa alami dan buatan. Air karbonasi memberikan sensasi kelezatan dan kegigitan yang menyegarkan saat di minum. Gula, biasanya dalam bentuk sirup fruktosa-glukosa, memberikan rasa manis yang khas dan energi cepat bagi konsumen. Meskipun gula digunakan dalam jumlah yang signifikan, cola juga Memiliki Varian Yang Menggunakan Pemanis Buatan untuk memenuhi permintaan konsumen yang peduli akan asupan gula.

Kafein adalah bahan lain yang di temukan dalam minuman Cola. Kafein memberikan efek merangsang pada sistem saraf pusat, yang dapat meningkatkan perasaan kewaspadaan dan meningkatkan energi sementara. Sebagai minuman yang mengandung kafein, Cola sering di anggap sebagai sumber tambahan bagi mereka yang membutuhkan dorongan energi ringan. Namun, penting untuk di ingat bahwa konsumsi kafein harus di sesuaikan dengan toleransi individu dan di imbangi dengan asupan cairan yang mencukupi.

Selain itu, Coca-Cola juga mengandung bahan-bahan rasa alami dan buatan yang memberikan karakteristik rasa uniknya. Meskipun formula pastinya rahasia, kombinasi rasa yang tepat di kembangkan selama bertahun-tahun untuk menciptakan rasa yang khas dari Coca-Cola.

Exit mobile version