Christian Horner, Prinsipal Tim RedBull Tersandung Kasus

Christian Horner, Prinsipal Tim RedBull Tersandung Kasus

Christian Horner, Prinsipal Tim RedBull Tersandung Kasus

Christian Horner, Prinsipal Tim RedBull Tersandung Kasus

Christian Horner Di Kabarkan Tersandung Kasus Berupa Tuduhan Yang Di Tujukan Terhadap Dirinya Dan Tim Telah Melakukan Langkah Investigasi. Tim dari perusahaan minuman energi yang dominasinya cukup kuat di Formula 1 selama beberapa musim kebelakang ini. Yang mana mereka telah menunjuk seorang pengacara eksternal untuk melakukan investigasi serta penyelidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapat informasi dan kejelasan atas keluhan serta tuduhan tersebut. Seperti. yang telah di katakan oleh perusahaan ini, mereka mengambil langkah investigasi oleh pengacara eksternal sebagai upaya serius dalam menanggapi masalah ini. Ketika di tanya, tim ini tidak memberikan detail rinci dari tuduhan tersebut. Dan Horner sendiri telah membantah dengan tegas bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun. Pernyataan tersebut di keluarkan oleh RedBull pada Senin, 5 Februari 2024. Yang mana mereka menyatakan bahwa perusahaan telah mengetahui isu dan tuduhan yang beredar baru baru ini di internal tim. Serta sikap perusahaan yang menanggapi masalah ini dengan serius.

Hal ini di buktikan dengan perusahaan ini yang menunjuk tim penyelidik independen, serta tahapan yang sudah berjalan. Yang mana penyidikan independen ini di lakukan oleh pengacara eksternal professional. Perusahaan minuman energi ini juga mengharapkan penyelesaian tahap investigasi ini dapat selesai secepat mungkin. Serta tim dan perusahaan sepakat bahwa bukan waktu yang tepat untuk memberikan komentar untuk saat ini.

Horner ketika di wawancarai oleh De Telegraaf, surat kabar Belanda, ia menyangkal klaim tuduhan tersebut dengan tegas. Serta tim yang mendominasi sirkuit balapan tersebut, RedBull, tidak memberikan tanggapan apapun kepada awak media. Hal ini memberikan gamabran bahwa perusahaan ini cukup ketat dalam menjaga konflik di internal tim mereka. Horner sendiri, merupakan sosok yang cukup mengakar di tim ini. Karena ia telah bersama RedBull dan menjadi kepala tim ini sejak musim 2005 yang mana merupakan salah satu musim tersukses dalam sejarah Formula 1.

Sepak Terjang Dan Karir Christian Horner

Kesuksesan tersebut di buktikan dengan kemenangan 21 dari 22 balapan yang di menangi oleh tim dengan julukan Die Rotten Bullen ini. Serta membantu pembalap asal Belanda, Verstappen, meraih gelar juara dunia tiga kali secara beruntun. Meskipun begitu, bagaiamana Sepak Terjang Dan Karir Christian Horner. Yang mana kesuksesannya yang hampir 20 tahun bersama tim ini hingga ia di anugerahu CBE atas prestasi yang di capainya bersama RedBull. Horner lahir di Leamington Spa, tepatnya di Inggris pada 16 November 1973.

Karirnya di dunia balapan ini di mulai ketika ia menjadi pembalap pada tahun 1991 saat ia berhasil memenagkan beasiswa Formula Renault. Yang di lanjutkan pada tahun selanjutnya ketika ia mengikuti Kejuaraan British Formula Renault dengan tim Manor Racing. Ia berhasil duduk sebagai top pemula dan mengakhiri musim sebagai pemenang balapan di kejuaraan tersebut. Pada tahun 1994, ia melanjutkan karir balapnya pada kejuaraan British Formula 3 bersama tim Fortec yang merupakan debutnya dengan tim tersebut. Tahun 1995 ia memutuskan pindah ke tim ADR dan di lanjutkan pada musim selanjutnya membalap di Kejuaraan British Formula 2 bersama tim TOM’s pada 1996.

Tahun berikutnya, tepatnya pada 1997, ia membangun timnya sendiri dengan nama Arden Motorsport dan ia berpindah ke ajang Formula 3000. Rekan setimnya di Arden saat ini ialah Kurt Mollekens yang membersamainya di lintasan hingga akhir musim 1998. Setelah musim tersebut, Horner lebih memilih untuk memanajemen tim daripada menjajal lintasan sirkuit. Hal ini di karenakan permasalahan biaya dan talent yang sehingga ia lebih memilih keluar dari cockpit dan melakukan manajerisasi tim.

Pada tahun 2004, yang merupakan musim terakhirnya di kejuaraan Formula 3000 yang mana ia berhasil mendominasi kejuaraan tersebut. Hal itu berkat pembalap bertalenta mereka Vitantonio Liuzzi. Berkat dominasi tim yang di pimpin Horner ini di kejuaraan F3000, Arden sukses mempertahankan gelar juara konstruktor mereka selama 3 musim berturut turut.

Kepala Tim Termuda Dalam Sejarah Formula 1

Dengan kesuksesan yang di raihnya bersama tim bentukkannya sendiri, Arden Motorsport, membuat Horner di tarik oleh tim RedBull pada musim 2005. Sebelum itu, Horner juga telah mencari kesempatan tentang Arden yang dapat masuk ke grid Formula 1 yang mana hal tersebut terhalang oleh biaya. Dengan masuknya Horner di RedBull, menjadikannya Kepala Tim Termuda Dalam Sejarah Formula 1. Selebrasi pertama yang di lakukannya setelah RedBull memenangkan podium satu untuk pertama kali yaitu terjadi di Grand Prix Monaco pada musim 2006. Ia melakukan selebrasi lompat ke kolam renang menggunakan jubah Superman. Kemudian pada musim 2009, ia bersama tim ini berhasil mengakhiri musim di posisi kedua klasemen konstruktor. Yang mana kala itu tim tersebut di piloti oleh Sebastian Vettel dan Mark Webber.

Pada musim selanjutnya, yaitu musim 2010 dan 2011, Horner dan RedBull memenangkan juara dunia Pembalap dan Konstruktor berturut turut bersama Sebastian Vettel. Dengan prestasi tersebut juga, Vettel di nobatkan kala itu sebagai juara dunia dua kali berturut turut di usia yang muda.

Kepala tim termuda dalam sejarah Formula 1 tersebut di sinyalir tersandung kasus tidak senonoh dengan seorang karyawan wanita di tim. Yang mana ia telah menjalani sidang dengan para pejabat dan petinggi perusahaan. Kasus dan persidangan tersebut terkait dugaan foto tak pantas Kepala Tim ini yang di kirim ke karyawan wanita di tim. Namun Horner tidak terlihat di kantor pusat Milton Keynes, sehingga para awak media boncos setelah sekian lama menunggu kehadirannya untuk di mintai keterangan.

Namun, menurut beberapa media pemberitaan asal Inggris, Kepala Tim RedBull tersebut terlihat di jeput dengan mobil. Penjemputan tersebut di lakukan oleh sopir dan ia di bawa ke lokasi atau titik pertemuan yang di rahasiakan atau netral. Tercatat sesi yang di jalani oleh Horner berlangsung kurang lebih delapan jam lamanya.

Tidak Dapat Di Putuskan Dengan Cepat

Banyak yang berpendapat bahwa terkait dengan masa depan Horner di tim ini mungkin tidak akan di rilis sampai pekan ini berakhir. Yang berarti hasil dari investigasi yang mendukung keputusan akhir tentang nasib karirnya Tidak Dapat Di Putuskan Dengan Cepat. Hal ini menjelaskan bahwa tim Austria tersebut tidak ingin mengganggu persiapan tim menuju balapan pembuka musim 2024.

Di laporkan oleh Sky Sports F1 bahwa situasi akan terus berlanjut meskipun telah melakukan presentasi tim pada musim 2024 yang mana di jadwalkan pada 15 Februari mendatang. RedBull telah menangani kasus ini dengan sangat serius, dengan dugaan perilaku yang tidak pantas yang di lakukan oleh Christian Horner kepada staff wanita. Jelas jurnalis Sky Sports, Craig Slater. Namun ia telah membantah tuduhan tersebut serta berupaya membersihkan namanya.

Telah di jelaskan juga kepada jurnalis Sky Sports F1 tersebut, bahwa hal ini akan sangat kuno jika investigasi dan penyidikan di atur untuk perebutan kekuasaan. Dengan contoh seperti cerita tentang Bernie yang memiliki potensi untuk melakukan intervensi atas nama Horner. Yang mana intervensi tersebut di tujukan kepada pemilik mayoritas perusahaan RedBull di Thailand. Dan contoh hal tersebut cukup kuno tentang politik kekuasaan di mainkan di Formula 1 kala itu.

Meskipun memiliki konsekuensi terbesar seperti kepergian Horner, hal tersebut tentu tidak akan mempengaruhi hasil penyidikan saat semua terungkap. Dengan begitu, mari melihat rincian lebih lanjut tentang kasus yang menimpa prinsipal RedBull, Christian Horner.

Exit mobile version