Sabuk Pengaman Tiga Titik, Inovasi Brilian Yang Hampir Satu Abad

Sabuk Pengaman Tiga Titik, Inovasi Brilian Yang Hampir Satu Abad

Sabuk Pengaman Tiga Titik, Inovasi Brilian Yang Hampir Satu Abad

Sabuk Pengaman Tiga Titik, Inovasi Brilian Yang Hampir Satu Abad

Sabuk Pengaman Merupakan Komponen Serta Fitur Keamanan Wajib Yang Harus Di Miliki Dan Tersematkan Pada Kendaraan Roda Empat. Nama lain yang di kenal dari fitur keselematan ini yaitu seat belt maupun safety belt. Fungsinya sendiri yang cukup krusial pada keadaan darurat, membuat keberadaan teknologi keselamatan ini sangat penting di miliki sebuah kendaraan. Kendaraan yang umumnya memiliki safety belt ini yaitu mobil pribadi berpenumpang. Bahkan sekarang, hampir seluruh kendaraan dengan jumlah empat roda keatas tersemat sistem keamanan sabuk ini. Seperti truk bermuatan, truk pengangkut barang, hingga transportasi pesawat terbang menggunakan fitur keselamatan safety belt ini. Sabuk ini, melindungi pengemudi kendaraan dari cedera ringan hingga fatal pada kondisi darurat seperti kecelakaan. Seat belt, akan menahan tubuh seseorang tetap berada di kursi atau setidaknya tidak terlempar terlalu jauh hingga mengakibatkan cedera yang parah.

Pengemudi yang terlempar atau terhempas ke depan di akibatkan oleh inersia yang terjadi akibat kendaraan berhenti atau menghantam sesuatu di jalurnya. Akibat hantaman atau tabrakan tersebut, pengemudi yang menggunakan seat belt tentu akan terlindungi dari lontaran akibat perubahan gaya yang terjadi antara kendaraan dan pengemudi. Sehingga, setidaknya cedera yang di terima pengemudi tidak fatal jika di bandingkan dengan kondisi tidak memakai safety belt.

Singkatnya, seat belt akan bekerja dengan menahan beban tubuh pengemudi yang terhempas ke depan. Yang mana hal ini di akibatkan oleh kondisi mobil yang bertabrakan dengan sesuatu ketika dalam kecepatan tertentu. Tak jarang di temukan, banyak pemilik kendaraan yang menganggap fitur keselamatan ini sebagai aksesoris yang berada di mobilnya. Yang mana keberadaannya cukup krusial jika fitur ini di pakai karena dapat menyelamatkan nyawa pengemudinya. Penggunaan seat belt di Indonesia sangat di wajibkan oleh kepolisian di negara ini. Serta sifatnya yang wajib ini telah di atur dalam perundang undangan lalu lintas di Indonesia.

Terciptanya Fitur Keselamatan Sabuk Pengaman

Terciptanya Fitur Keselamatan Sabuk Pengaman ini di pelopori dan di kembangkan oleh George Cayley. Yang mana ia merupakan seorang insinyur berkebangksaan Inggris yang membantu pengembangan fitur keselamatan bagi pilot pesawat glider pada tahun 1800an. Proyek yang di kerjakannya tersebut merupakan awal mula dari terciptanya seat belt yang kemudian di gunakan pada mobil mobil modern. Namun, orang pertama yang mematentkan teknologi keselamatan tersebut pada kendaraan roda empat bukanlah Cayley. Melainkan Edward J. Calghorn pada tahun 1885 yang mana ia menerapkan fitur keselamatan tersebut pada mobil taksi di kota New York.

Ia berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan sabuk pengaman tersebut akibat munculnya rasa khawatir yang menyelimutinya. Rasa khawatir tersebut di dasari oleh banyak kasus kematian akibat kecelakaan yang membuat tubuh pengemudi maupun penumpang yang terlempar keluar dari kendaraan. Dan juga cedera fatal yang di alami oleh pengemudi maupun korban yang terjadi akibat tubuh maupun kepala yang menghantam objek keras saat terjadinya kecelakaan.

Manfaat serta efek keuntungan yang di rasakan cukup efektif seiring berjalannya waktu. Sehingga penerapan fitur keselamatan ini di implementasikan kepada seluruh jenis mobil dengan berbagai tipe penggunaan. Inovasi seperti ini pada masa itu tentu menimbulkan pendapat yang mendukung maupun kontra. Mengingat pada suatu kondisi, masyarakat menilai keberadaan seat belt justru menimbulkan masalah lain, seperti pengemudi yang kesulitan melepas fitur ini ketika mobil tercebur kedalam air. Atau bahkan pada kondisi pengemudi yang terselamatkan berkat keberadaan seat belt dan kondisi mobil yang akan terbakar. Pengemudi tetap kesulitan untuk melepas fitur ini untuk kemudian mengevakuasi atau di evakuasi dari lokasi kecelakaan.

Alasan yang mendasari pemikiran kontra tersebut terbilang wajar, mengingat kekhawatiran akan sulitnya melepas sabuk hingga membutuhkan waktu yang lama untuk evakuasi. Hal ini di sebabkan karena pada masa awal penerapan fitur tersebut, seat belt masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana. Serta tak jarang di temukan luka pada pengemudi yang di akibatkan oleh seatbelt.

Pengembangan Tiga Titik Yang Tidak Di Patenkan

Pada saat itu, bentuk safety belt tidak seperti yang dapat kita temukan saat ini. Jika ingin melakukan berbandingan, setidaknya tampilan seat belt kala itu hampir sama seperti seat belt yang di gunakan pada pesawat komersil saat ini. Safety belt tersebut lebih di kenal dengan sabuk pengaman dua titik yang cukup populer dengan pengembangan yang lebih mutakhir hingga pertengahan 1900an.

Namun, pada tahun 1958 sejarah tentang fitur keselamatan ini kembali terjadi dengan pengembangan yang di lakukan oleh seorang insinyur asal Swedia. Yang mana ia berhasil mengembangkan sabuk tiga titik yang hingga saat ini di gunakan pada seluruh mobil yang mengaspal di jalanan dunia. Insinyur tersebut bernama Nils Bohlin yang langsung di tarik oleh Volvo yang merupakan produsen mobil asal negaranya tersebut. Dengan pengembangan fitur keselamatan seat belt tiga titik tersebut, produsen mobil ini kemudian memintanya untuk merancang serta mengimplementasikan temuannya agar bisa berfungsi optimal pada mobil mereka.

Tidak butuh waktu yang lama bagi Nils Bohlin dan Volvo untuk melakukan implementasi dan penerapan pada mobil mereka. Yang mana keberhasilan dari implementasi tersebut merupakan penyempurnaan yang mereka lakukan. Lebih hebatnya lagi, Pengembangan Tiga Titik Yang Tidak Di Patenkan oleh Volvo dan Nils Bohlin memberikan dampak yang lebih massif bagi dunia otomotif. Mereka mempersilahkan pabrikan lain untuk mengadopsi fitur yang mereka kembangkan. Sebagai informasi, sebelum safety belt tiga titik di temukan, sabuk dua titik sebelumnya mengguankan rancangan sabuk yang tersemat pada dua titik. Yang mana kedua titik tersebut di hubungkan oleh sabuk yang memiliki gasper seperti ikat pinggang untuk mengamankan tubuh pengemudi.

Pada seat belt tiga titik, terdapat penambahan titik yang terletak pada bagian atas bahu pengemudi. Hal ini lebih memberikan efek penahan yang lebih baik bagi tubuh pengemudi jika terjadi kecelakaan. Penggunaan gasper di hilangkan yang di gantikan dengan sistem klik yang sifatnya mengunci pada titik lain.

Jangan Menganggap Remeh Fitur Ini

Kebiasaan seperti yang di lakukan pengendara motor. Yang mana ketika berkendara dengan tujuan yang tidak terlalu jauh sehingga tidak menggunakan helm atau pelindung kepala. Begitupun juga terjadi pada beberapa pengemudi mobil. Seperti yang di katakan di atas, beberapa pemiliki kendaraan ini menganggap fitur ini tak lebih dari aksesoris. Sehingga keberadaannya tidak terlalu penting untuk di gunakan. Jika di telaah, pengemudi atau siapapun tidak mengetahui apa yang akan terjadi kepada dirinya selama berkendara. Maka dari itu, Jangan Menganggap Remeh Fitur Ini karena bisa saja dengan jarak tempuh yang dekat tersebut Anda dapat terselamatkan dari kejadian yang mengancam nyawa.

Dan juga material, bahan dan sistem yang di gunakan pada seat belt saat ini sudah cukup modern. Pengemudi tidak akan kesulitan dalam memasang dan melepas fitur ini. Dan tentu saja, pengemudi akan semakin terlihat keren dan terlihat lebih mahir jika berkendara menggunakan Sabuk Pengaman.

Exit mobile version