Cruise Control, Fitur Yang Mengoptimalkan Pengalaman Touring

Cruise Control, Fitur Yang Mengoptimalkan Pengalaman Touring

Cruise Control, Fitur Yang Mengoptimalkan Pengalaman Touring

Cruise Control, Fitur Yang Mengoptimalkan Pengalaman Touring

Cruise Control Merupakan Salah Satu Fitur Yang Umumnya Terdapat Di Mobil Dan Motor Dengan Segmentasi Touring Atau Adventure. Secara tata bahasa, dapat di artikan bahwa cruise merupakan arti dari pelayaran atau hal yang bersifat dengan jelajah atau menjelajah. Sedangkan control sendiri memiliki arti pengaturan atau pengendalian. Yang mana dapat di ambil kesimpulan bahwa arti dari fitur ini adalah fitur pengendalian penjelajahan selama berkendara. Fitur ini memungkinkan seorang pengemudi tidak perlu membuka gas atau throttle untuk menjaga kecepatan. Yang mana hal ini berarti jika seorang pengendara mobil mengaktifkan fitur ini, pengemudi tersebut tidak perlu menekan gas untuk menjaga kecepatan selama di perjalanan. Hal yang sama juga berlaku jika fitur ini tersemat pada sepeda motor. Pengendara sepeda motor tidak perlu menarik gas atau throttle untuk menjaga kecepatan. Secara sederhana, seperti itu fungsi dan kegunaan dari fitur ini. Tentu fitur ini terdapat hanya pada beberapa kelas saja baik di motor dan juga mobil.

Mengingat fitur cruise control memerlukan pengaturan serta komponen tambahan yang tentu saja akan mempengaruhi harga jual dari kendaraan tersebut. Maka dari itu, hanya beberapa tipe kendaraan saja yang menggunakan fitur ini. Tidak dapat di pungkiri, banyak pengendara yang terbantu dengan adanya fitur ini. Dengan rute perjalanan berjam jam, antar kota bahkan antar provinsi. Bahkan juga dalam suatu kondisi seperti di Eropa maupun di Amerika, perjalanan menggunakan kendaraan sepeti motor dan mobil sangat umum di lakukan.

Dan fitur ini merupakan penyelamat bagi pengendara maupun pengemudi karena dapat menghemat energi yang cukup signifikan. Dengan fungsi dan kegunaan tersebut, tentu ada batas minimum kecepatan bagi pengemudi untuk mengaktifkan fitur ini. Sehingga penggunaannya dapat di gunakan pada tempat, kondisi dan waktu yang tepat. Seperti contoh, umumnya penerapan batas minimum untuk mengaktifkan fitur ini ialah 40 hingga 50 kilometer per jam.

Cara Kerja Cruise Control Pada Mobil

Dengan penerapan batas minimun kecepatan tersebut, pengendara tentu akan mendapati kondisi, waktu dan tempat jalan yang lengang. Yang mana seperti di jalan tol atau jalan raya bebas hambatan antar provinsi hingga negara negara bagian. Jika batas kecepatan minimum tersebut belum terpenuhi yang artinya kondisi jalanan sedang tidak lengang dan ramai kendaraan. Maka fitur ini tidak dapat di aktifkan.

Cara Kerja Cruise Control Pada Mobil terbilang cukup sederhana. Pastikan Anda memenuhi batas minimum kecepatan kendaraan serta pastikan jalanan yang di lalui cukup lengang. Fitur canggih ini akan melakukan setting pada kecepatan tertentu dan menjaganya secara konsisten sehingga pengemudi tidak perlu menekan pedal gas. Dan yang terpenting, pastikan kendaraan Anda memiliki fitur ini dengan melihat di bagian roda stir informasi tentang tombol on/off untuk mengaktifkan cruise control. Anda dapat menekan tombol on/off tersebut, atau biasanya tombol tersebut bertuliskan “Cruise Control”. Setelah fitur ini aktif, Anda dapat mengatur berapa kecepatan konstans yang ingin di jaga dalam perjalanan.

Anda dapat menekan tombo plus “+” atau Res untuk menambah kecepatan sekitar 1,5km/j. Kecepatan cruising kendaraan Anda akan menyesuaikan dengan setting yang Anda lakukan melalui tombol tersebut. Jika ingin mengurangi kecepatan cruising, Anda dapat menekan tombol minus “-” atau Set untuk mengurangi kecepatah sekitar 1,5km/j. Beberapa tipe mobil memiliki teknologi masing masing dalam penerapan fitur canggih ini. Seperti halnya akan nonaktif secara otomatis jika tangan pengemudi tidak berada di setir kemudi. Atau fitur ini otomatis tercancel atau jeda otomatis karena batas minimun kecepatan tidak terpenuhi yang mana mungkin pengemudi melakukan pengereman atau melambatkan laju kendaraan.

Namun, seperti yang di sebutkan di atas, teknologi ini mengharuskan tangan pengemudi untuk tetap berada di setir. Atau dalam beberapa interval waktu, pengemudi harus melakukan intervensi meskipun kecil kepada kemudi setir. Sehingga perangkat teknologi dapat mendeteksi bahwa pengemudi masih berada di mobil dan memegang kendali kemudi.

Penggunaan Fitur Canggih Ini Di Motor

Teknologi seperti ini tentu saja juga tersematkan pada kendaraan bermotor roda dua. Namun umumnya, Penggunaan Fitur Canggih Ini Di Motor tersematkan pada motor kelas adventure, cruiser atau touring. Untuk fungsi dan kegunaannya juga terbilang sama secara garis besar. Yang mana fitur ini memberikan kecepatan konstan pada sepeda motor yang di kendalikan oleh komputer dan sensor sensor pendukungnya. Hal ini juga termasuk terhadap pengemudi motor yang tidak memutar tuas gas setelah fitur ini di aktifkan. Seperti halnya pada mobil, terdapat batas minimum kecepatan yang umumnya juga sama seperti kendaraan roda empat tersebut.

Sehingga fitur ini tidak dapat sembarangan di gunakan di berbagai kondisi. Karena fitur ini di peruntukkan pada kondisi dan waktu di mana jalanan yang di lalui relatif lenggang. Dan juga pengemudi dalam batas atau kemampuan yang masih tetap mumpuni untuk mengendalikan kendaraan. Fitur canggih ini, seperti yang di sebutkan di atas, hanya tersematkan pada motor dengan kelas tertentu saja. Meskipun penggunaan cruise control juga masih dapat kita lihat pada motor sport, namun kelas motor yang tesemat teknologi ini merupakan kelas tertingginya. Seperti halnya motor touring kelas entry level, fitur ini masih belum tersematkan. Karena tentu saja meskipun penggunaannya untuk touring, penyematan teknologi ini tentu akan memberikan dampak terutama pada harga kendaraan tersebut.

Serta umumnya, penggunaan kendaraan touring atau tipe cruises entry level hingga mid-entry atau mid-end tidak menggunakan fitur ini. Karena rata rata perjalanan yang di tempuh tidak sejauh dari motor yang memang di desain untuk adventure, cruiser atau touring. Maka dari itu, fitur ini lebih di sematkan pada motor high-end suatu merk serta lebih tidak di sematkan pada motor motor kelas menengah kebawah.

Fitur canggih seperti ini tentu juga memiliki kelemahan yang mengakibatkan dampak yang bertolak belakang dari manfaatnya. Dampak seperti apa yang dapat di berikan bagi pengemudi yang ketergantungan oleh fitur ini.

Himbauan Penggunaan

Himbauan Penggunaan bagi para pengemudi yang memiliki fitur canggih ini di kendaraanya. Yaitu seorang pengemudi tersebut harus berada dalam kondisi prima serta dengan tingkat fokus yang tinggi ketika berkendara. Terutama jika ingin menggunakan fitur ini. Pastikan untuk menggunakan pada jalanan yang lenggang, meskipun beberapa fitur ini telah di kembangkan sehingga dapat mengatur jarak dengan kendaraan di depan hingga mengantisipasi kendaraan yang ingin menyalip. Fokus dan kendali seorang pengemudi tetap menjadi kunci utama dalam perjalanan.

Fitur canggih ini bukan fitur semi-autonomous atau bahkan autonomous yang memungkinkan mobil atau kendaraan dapat berkendara secara otomatis. Fitur ini hanya untuk membantu pengemudi, karena tak jarang pengemudi dapat tiba tiba merasa ngantuk ketika menggunakan fitur ini. Yang mana hal ini sangat umum terjadi karena aktifitas pengemudi seperti melakukan buka tutup gas di kaki atau di tangan di gantikan oleh komputer. Maka dari itu, fokus dan kendali tetap menjadi perhatian utama dan jangan terlalu bergantung pada fitur ini. Tetap mempersiapkan fisik dan kondisi kesehatan sebelum melakukan perjalanan jauh atau touring meskipun di kendaraan sudah tersemat fitur canggih seperti Cruise Control.

Exit mobile version